Manajemen Pengelolaan Air pada Kolam Ikan Mas (Cyprinus Carpio) Di BBI Lhok Parom Kabupaten Nagan Raya

Efi Lisa, Edwarsyah Edwarsyah, Neneng Marlian, Nabil Zurba, Adi Imam Wahyudi

Abstract


Kualitas air yang baik, nafsu makan ikan tinggi dan tidak mudah terserang penyakit, sebaliknya pada kualitas air yang buruk ikan tidak dapat hidup dengan baik, nafsu makannya kurang, mudah terserang penyakit, mudah stress dan dapat menimbulkan kematian. Ikan mas memiliki beberapa keungulan yaitu memiliki laju pertumbuhannya yang relative cepat, tingkat kelangsungan hidup tinggi fekunditas atau jumlah telur yang menetas tergolong tinggi. Air merupakan salah satu komponen utama dalam kegiatan budidaya ikan. Sumber air yang digunakan pada kolam di BBI Lhok Parom Nagan Raya berasal dari Sungai irigasi Ule Jalan, Kecamatan Beutong Bawah yang masuk melalui satu pintu air dan kemudian dialirkan melalui saluran irigasi. Pengelolaan dan pengukuran kualitas air dilakukan dengan mengambil sampel air kolam yang selanjutnya dilakuan pengukuran dengan menggunakan alat seperti thermo meter, secchi disc, pH meter dan DO meter meliputi pengukuran suhu, kecerahan, pH dan DO yang dilakukan sebanyak dua kali pada pagi, siang, dan malam hari agar mendapatkan hasil yang akurat. Sistem pengelolaan air selanjutnya adalah dilakukan pengapuran pada kolam pembesaran ikan mas, Pengapuran berfungsi untuk menaikkan pH air, meningkatkan kelarutan CO₂ membasmi hama, mengkatkan aktivitas mikroorganisme dalam lumpur, meningkatkan kecerahan/menghilangkan kekeruhan dan meningkatkan produktifitas kolam (fitoplanton, zooplankton, dan organisme betos)


References


Adnan. 2010. Analisis Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-a Data Inderaja Hubungannya dengan Hasil Tangkapan Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) Di Perairan Kalimatan Timur. Jurnal “Amanisal” PSP FPIK Unpatti- Ambon. Vol. 1. No.1, Mei 2010. Hal 1 – 12. ISSN.2085- 5109

Bachtiar, Y. (2002). Pembesaran Ikan Di Kolam Pekarangan. Jakarta: Agromedia Pustaka.

Bolorunduro PI, Abdullah AY. (1996). Water Quality Management in Fish Culture. Fisheries Series 3(98): 36.

Boyd, C.E. (1982). Water Quality in Warm Water Fish Pond. Auburn University. Aquacultur Experiment Station, Alabama.

Kordi, K. M. G. H, 2005. Pengelolaan Kualitas Air Dalam Budidaya Perairan. Rineka Cipta, Jakarta.

Dewi,A.P.W. (2019). Potensi Budidaya Rumput Laut dalam Kaitannya dengan Dampak Perkembangan Pariwisata di Perairan Pantai Kutuh. Journal of Marine and Aquatic Sciences,5(1), 94-99.

Dian H. (1996). Kelimpahan dan Keanekaragaman Plankton di Perairan Pasang Surut Tambak Blanakan Subang, (Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah).

Haslam, S. M. 1995. River Pollution and Ecological Perspectiv. Chichester: J. Wiley and Sons.

Hardjamulia, A. 1978. Budidaya Perikanan, Budidaya Ikan Mas, Ikan Nila, Ikan Mola, Ikon Jambal Siam. Sekolah Usaha Perikanan Menengah. Bogor. hal. 74.

Hamuna, B., Tanjung, R.H.R., Suwito, Maury, H.K., Alianto. 2018. Kajian Kualitas Air Laut dan Indeks Pencemaran Berdasarkan Parameter Fisika-Kimia Di Perairan Distrik Depapre, Jayapura. Jurnal Ilmu Lingkungan, 16(1): 35 – 43

Hutabarat, S. Evans S. (2015). Pengantar Oseanografi. Universitas Indonesia Press Jakarta.

Jembeck (2000). Undang Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Himpunana Peraturan Tentang Pengendalian Dampak Lingkungan.Bapedalda NTB. Mataram

Jones, M. J. and S. I. G. 2007.Ecology of Freshwater Fish.Arthur Rylah Institute for Environmental Research. Australia.

Kordi, M. G., & Tancung, B. A. (2005). Pengelolaan Kualitas Air. Rineka Cipta. Jakarta.

Kordi, H. & Ghufron, M. 2010. Panduan Lengkap Memelihara Ikan Air Tawar di Kolam Terpal. Yogyakarta: Andi.

Kristanto, H. (2004). Ekologi Industri, (Yogyakarta: Andi Offset, 2004) h.77.

Lagler. (2011) K.F., J.E. Bardach and R.E. Miller 2011. Ichtyology. John Willey & Sony. New York. USA.

Mintardjo, K. A., Sunaryanto, Utaminingsih dan Hermiyaliningsih 1984 Persyaratan Tanah dan Air. Dalam Pedoman Budidaya Tambak, Direktorat Jendral Perikanan. Departemen Pertanian Balai Budidaya Air Payau. Jepara Halaman 62 – 87.

Rukmana, H. R. 2003. Budidaya Stevia. Kanisius. Jakarta.

Purwaningsih, I. (2013). Identifikasi Ektoparasit Protozoa Pada Benih Ikan Mas.

Rochdianto, A. (2008). Budidaya PakanAlami Untuk Ikan. Penebar Swadaya. Jakarta.

Rudiyanti, Siti and Diana Ekasari. (2009). “Pertumbuhan Dan Survival Rate Ikan Mas (Cyprinus Carpio linn) Pada Berbagai Konsentrasi Pestisida Regent 0, 3, GGrowth and Survival rate ofcyprinus Carpio linn Juvenile on Different Concetration of Regent 0.3 g pesticide.” Jurnal Saintek Perikanan 5 (1) :49-54.

Salmin. (2000). Balai Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang Bodri Kuto, Provinsi Jawa Tengah.

Saptarini, P. 2010. Efektifitas teknik akuaponik dengan kangkung darat (Ipomoea reptans) terhadap penurunan ammonia pada pembesaran ikan mas. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Sastrawijaya, (2000). Pencemaran Lingkungan Cetakan Ke-II. Jakarta. PT. Rineka Cipta.

Santoso, B. (1993). Budidaya Ikan Mas. Jakarta: Penerbit Kanisius.

Sembiring, H. (2008). Keanekaragaman dan kelimpahan ikan serta kaitannya dengan faktor fisika kimia. Diakses pada tanggal 28 November 2016.

Suparjo, M. N. 2009. Kondisi Pencemaran Perairan Sungai Babon Semarang. Jurnal Saintek Perikanan. 4 (2): 38 – 45.

Tanjung, S.D (2003). Ilmu Lingkungan. Laboratorium Ekologi, Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada. Yokyakarta.

Tilahwati, Oki. (2015). “Manajemen Pembenihan Ikan Mas Punten (Cyprinus Carpio) Di Instalasi Budidaya Air Tawar, Punten, Batu, Malang Jawa Timur.”




DOI: https://doi.org/10.35308/jaas.v8i1.9344

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Journal of Aceh Aquatic Sciences

Jurnal Of Aceh Aquatic Sciences were published by Department of Aquatic Resources, Faculty of Fisheries and Marine Science, Teuku Umar University
Jl. Alue Peunyareng, Ujong Tanoh Darat, Meureubo, Kabupaten Aceh Barat,Aceh 23681, Indonesia
Contact Person/WA : +6285277554546 | +6282312486563