ANALISIS HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN DENGAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN BERDASARKAN DIMENSI DABHOLKAR DI RUANG RAWAT INAP PENYAKIT DALAM RSUD CUT NYAK DHIEN KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 2020

Jauhar Maulidi Awalna, Arfah Husna, Fitriani Fitriani, Marniati Marniati

Abstract

Mutu pelayanan kesehatan adalah derajat atau tingkat kesempurnaan penampilan pelayanan kesehatan yang berguna dalam pengukuran peningkatan mutu untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti dilapangan, permasalahan yang di temui yaitu pasien merasakan kurang puas dengan pelayanan kesehatan yang diterima seperti suhu ruangan yang panas, ruangan yang tidak nyaman, penataan ruangan yang kurang baik, tidak tepat waktu visite dokter, tidak tepat waktu masuk dan waktu keluar pasien, kurangnya perhatian perawat terhadap keluhan pasien dan kemudahan dokter untuk ditemui. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan kepuasan pasien dengan mutu pelayanan kesehatan berdasarkan dimensi Dabholkar di ruang rawat inap penyakit dalam. Jenis penelitian iniadalah kuantitatif dengan menggunakan metode Cross Sectional study, menggunakan analisis univariat dan bivariat. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 171 pasien rawat inap di ruang penyakit dalam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dimensi fisik terdapat hubungan yang signifikan dengan kepuasan pasien (Pvalue = 0.031 < α = 0.05), dimensi realibilitas terdapat hubungan yang signifikan dengan kepuasan pasien  (Pvalue=0.000 < α = 0.05), dimensi interaksi personal terdapat hubungan yang signifikan dengan kepuasan pasien (Pvalue = 0.001 < α = 0.05), dimensi pemecahan masalah terdapat hubungan yang signifikan dengan kepuasan pasien (Pvalue = 0.000 < α = 0.05), dan dimensi kebijakan tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan kepuasan pasien (Pvalue = 0.285 > α = 0.05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat 4 variabel yang mememiliki hubungan dengan kepuasan pasien yaitu dimensi fisik, dimensi reliabilitas, dimensi interaksi personal, dimensi pemecahan masalah dan terdapat 1 variabel yang tidak terdapat hubungan yaitu dimensi kebijakan. Saran diharapkan kepada pihak Rumah Sakit untuk melakukan survey mutu pelayanan kesehatan dan kepuasan pasien secara berkala dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan agar mendapatkan keluhan pasien, memperbaiki dan mencari solusi untuk mengatasi persoalan kurang puas pasien yang mengakibatkan mutu pelayanan kesehatan menjadi kurang optimal.

Full Text:

PDF

References

Bustami, 2011. Penjaminan Mutu Pelayanan Kesehatan dan akseptabilitasnnya, Jakarta: Erlangga.

Notoadmodjo. 2012. Kesehatan Masyarakat (Ilmu dan Seni), Rineka Cipta , Jakarta

Novaryatiin, S., Ardhany, S. D., & Aliyah, S. (2018, Mai). Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kefarmasian Di RSUD Dr. Murjani Sampit. Borneo Journal Of Pharmacy, 1(1), 22-26.

Nurmalasari, & Nursid, F. (2017). Studi Mutu Pelayanan Kesehatan Pasien JKN Rawat Inap Kelas III Di RSUD Polewali Kabupaten Polewali Mandar. Kesehatan Masyarakat, 3(2), 76-87.

Respati, Shinta Ayu. 2015. Hubungan Mutu Pelayanan Kesehatan Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap di Puskesmas Halmahera Kota Semarang. Universitas Semarang.

Rumah Sakit Umum Daerah Cut Nyak Dhien. 2020. Meulaboh

Tjiptono, F. 2011. Service Quality & Satisfaction. Yogyakarta: ANDI.

Rahmawati, A. F., & Supriyanto, S. (2013, April-Juni). Mutu Pelayanan Kesehatan Berdasarkan Dimensi Dabholkar Di Ruang Rawat Inap Penyakiit Dalam. Administrasi Kesehatan Indonesia, 1(2), 132-139.

Pohan, I. S. 2006. Jaminan Mutu Pelayanan Kesehatan : Dasar-Dasar Pengertian dan Penerapan. EGC. Jakarta.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.