Pengaruh Pemberian Zat Pengatur Tumbuh Alami Terhadap Pertumbuhan Stek Batang Tanaman Kelor (Moringa oleifera Lam.)

Putra Susila, Hasanuddin Husin, Aboe B. Saidi, Evi Julianita Harahap, Maulidil Fajri

Abstract


Kelor memiliki banyak manfaat. Hampir semua bagian tanaman kelor dapat dimanfaatkan oleh manusia. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan biji kelor yang mudah tumbuh, manfaat kelor untuk nutrisi, obat tradisional dan sebagai antibodi dan desinfektan dalam mencegah covid 19. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mempercepat perkembangbiakan tanaman kelor adalah melalui budidaya vegetatif dan penggunaan zat pengatur tumbuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beberapa zat pengatur tumbuh terhadap pertumbuhan stek kelor dan mendapatkan jenis zat pengatur tumbuh yang paling tepat untuk stek kelor. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap non faktorial. Perlakuan terdiri dari 7 taraf perlakuan. Setiap perlakuan dibuat 3 ulangan dan setiap ulangan disiapkan 15 tanaman, sehingga diperoleh 315 tanaman. Parameter yang diamati adalah tinggi pucuk, jumlah pucuk, jumlah tangkai daun, jumlah akar, panjang akar, bobot basah pucuk, bobot kering pucuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan zat pengatur tumbuh berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tunas pada 15 HST dan 30 HST. Perlakuan zat pengatur tumbuh alami tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi pucuk pada 60 HST dan 90 HST, jumlah tunas pada 15 HST, 30 HST, 60 HST, dan 90 HST, dan jumlah tangkai daun pada 15 HST, 30 HST, 60 DAP, dan 90 DAP. HST. Perlakuan ZPT alami tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah akar, panjang akar, bobot basah pucuk, dan bobot kering pucuk.


Full Text:

PDF

References


Alimuddin, M Syamsiah, Ramli. 2017. Aplikasi pemberian ekstrak bawang merah (Allium cepa L.) terhadap pertumbuhan akar stek batang bawah mawar (Rosa sp) varietas Malltic. Journal Agroscience. 7 (1):194-202.

Ariska N, SF Lizmah, Fajri. 2020. Pengaruh jenis dan konsentrasi ZPT alami terhadap pertumbuhan stek lada (Piper nigrum L.). Jurnal Agrotek Lestari. 6 (1):16-27.

Aziz SA. 2012. Pelatihan Pembibitan Tanaman Obat Tahap I: Perkembangbiakan dengan Setek. Southeast Asian Food And Agricultural Science and Technology (SEAFAST) Center. 26 Februari 2012. Research and Community Service Institution Bogor Agricultural University.

Cahyadi O, Iskandar AM, H Ardian. 2017. Pemberian Rootone F terhadap pertumbuhan stek batang puri (Mitragyna speciosa Korth). Jurnal Hutan Lestari. 5 (2):191-199.

Campbell NA, JB Reece, LG Mitchell. 2003. Biologi. Jilid 2. Edisi Kelima Alih Bahasa: Wasmen. Jakarta (ID): Erlangga.

Faururi R. 2008. Pengaruh jenis zat pengatur tumbuh dan ukuran bahan stek terhadap pertumbuhan stek tanaman naga [skripsi]. Jember (ID): Universitas Jember.

Gardner FP, RB Pearce, RL Mitchell. 1991. Physiology of Crop Plants. Jakarta (ID): Universitas Indonesia Press.

Hardiyanthi F. 2015. Pemanfaatan aktivitas antioksidan ekstrak daun kelor (Moringa oleifra) dalam sediaan hand and body cream [skripsi]. Jakarta (ID): Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Heddy S. 1986. Hormon Tumbuhan. Jakarta (ID): CV Rajawali.

Ikrarwati. 2016. Budidaya Okra dan Kelor dalam Pot. Jakarta Selatan (ID): Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP).

Kandarihi O, N Muddarisna, IK Prasetyo. 2015. Pengaruh konsentrasi dan berbagai macam substansi pengatur tumbuh terhadap pertumbuhan awal stek tanaman nilam (Pogostemon cablin Benth) varietas Sidikalang. Primordia. 10 (2):18-29.

Krisnadi AD. 2015. Kelor Super Nutrisi. [3 Maret 2021]: Tersedia pada: http://www.kelorina.com

Kusdijanto, E. (1998). Peran konsentrasi dan perbandingan campuran air kelapa dan homogenat bawang merah terhadap pertumbuhan awal stek beberapa kultivar jeruk (Citrus sp) [skripsi]. Jember (ID): Universitas Jember.

Lindung dan Widyaiswara. 2014. Teknologi aplikasi zat pengatur tumbuh (ZPT). Jambi (ID): Balai Penyuluh Pertanian Jambi. [3 Maret 2021]: Tersedia pada: http://www.bppjambi.info

Lingga P. 2001. Petunjuk dan Cara Pemupukan. Jakarta (ID): Bathara Karya Aksara.

Marfirani M, YS Rahayu, E Ratnasari. 2014. Pengaruh berbagai konsentrasi filtrat umbi bawang merah dan rootone F terhadap pertumbuhan stek melati “Rato Ebu”. Lentera Bio. 3 (1):73-76.

Muswita. 2011. Pengaruh konsentrasi bawang merah (Alium cepa L.) terhadap pertumbuhan setek gaharu (Aquilaria malaccencis OKEN). Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains. 13 (1):15-20.

Mutryarny E dan T Wulantika. 2020. Pengaruh ZPT alami terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.). Sinta Journal (Science, Technology and Agriculture Journal). 1 (1):1-6.

Nuranisa. 2020. Pemanfaatan daun kelor sebagai desinfektan terhadap pencegahan virus COVID 19. Departermen Kesehatan dan Ilmu Prilaku Fakultas Kesehatan Masyarakat. Palu (ID): Universitas Muhammadiyah Palu.

Rahayu AAD dan SD Riendriasari. 2016. Pengaruh beberapa jenis zat pengatur tumbuh terhadap pertumbuhan stek batang bidara laut (Strychnos ligustrina BI). Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan. 4 (1):25-31.

Saefas SA, S Rosniawaty, Y Maxiselly. 2017. Pengaruh konsentrasi zat pengatur tumbuh alami dan sintetik terhadap pertumbuhan tanaman teh (Camellia sinensis (L) O. Kuntze) klon GMB 7 setelah centering. Jurnal Kultivasi. 16 (2):368-372.

Salisbury FB dan CW Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Jilid 1 Edisi keempat. Bandung (ID): ITB.

Santoso BB dan IGMA Parwata. 2017. Viabilitas biji dan pertumbuhan bibit kelor (Moringa oleifera Lam.). Jurnal Sains Teknologi & Lingkungan. 3 (2):1-8.

Tarigan PL, Nurbaiti, S. Yoseva. 2017. Pemberian ekstrak bawang merah sebagai zat pengatur tumbuh alami pada pertumbuhan setek lada (Piper ningrum L.). JOM FAPERTA. 4 (1):1-11.

Warohmah M, A Karyanto, Rugayah. 2018. Pengaruh pemberian dua jenis zat pengatur tumbuh alami terhadap pertumbuhan seedling manggis (Garcinia mangostana L.). Jurnal Agrotek Tropika. 6 (1):15-20.




DOI: https://doi.org/10.35308/jal.v8i2.6218

Refbacks

  • There are currently no refbacks.