OPTIMASI WAKTU PEMBELAHAN SEL DAN SUHU KEJUTAN TERHADAP TINGKAT KEBERHASILAN TRIPLOID IKAN SERUKAN (Osteochilus sp.)

Ulfa Zaleha, Yusran Ibrahim, Fazril Saputra

Abstract


Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui optimasi pembelahan sel dan suhu kejutan terhadap tingkat keberhasilan triploid ikan serukan (Osteochilus sp.) dengan pemberian suhu kejut yang berbeda terhadap derajat pembuahan, derajat penetasan, tingkat keberhasilan triploid, laju pertumbuhan harian dan tingkat kelangsungan hidup larva ikan serukan (Osteochilus sp.). Pada penelitian ini umur zigot yang digunakan 20 menit setelah fertilisasi, lama kejutan 2 menit dan suhu kejutan 40,41, dan 42 ̊C. larva dipelihara selama 14 dengan pemberian kuning telur dan Artemia sp. secara Adlibitum dengan frekuensi pemberian 2 kali sehari. Wadah penelitian yang digunakan toples dengan volume 2,5 Liter air sebanyak 12 Unit yang dilengkapi dengan aerasi. Jumlah larva sebanyak 15 ekor /ulangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa larva ikan yang diberi kejutan panas yang berbeda memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap derajat pembuahan 49,3±6,9% dengan suhu kejut 41°C, derajat penetasan 49,2±11,1% dengan suhu kejut 41°C, tingkat kelangsungan hidup 84,4±7,6% dengan suhu kejut 41°C, laju pertumbuhan harian tidak berpengaruh nyata (P>0,05) 5,15±1,0% dengan suhu kejutan 41°C dan tingkat keberhasilan triploid 60% dengan suhu kejut 42°C.

References


Alawi, Nuraini, H., & Sapriana. (2009). Induksi Triploid Ikan Selais (Kryptopterus lympok) Mengunakan Kejutan Panas. Jurnal Perikanan dan Kelautan. 14(1): 37-47.

Beaumont, A.R., & Hoare, K. (2003). Biotechnology and Genetics in Fisheries and Aquaculture. Oxford [GB]: Blackwell Science. hlm 158-160.

Berrill, I.K., MacIntyre, C.M., Noble, C., Kankainen, M., & Turnbull, J.F. (2012). Bio-economic Costs and Benefits of Using Triploid Rainbow Trout in Aquaculture: Reduced Mortality. Aquacult Eco Mgmnt. 16(2):365-383.

Carman, O., Oshiro, T., & Takashima, F. (1991). Estimation of effective condition for induction of triploidy in goldfish Carassius auratus Linnaeus. J Tokyo Univ Fish. 78(2):127-135.

Carman, O. (1992). Cromosome Set Manipulation in Some Warm-Water Fish. Doctoral Thesis. Tokyo University of Fisheries. Tokyo. Hal 131.

Dunham, R.A. (2006). Aquaculture and Fisheries Biotechnology: Genetic Approaches. Cambridge [US]: CABI. hlm 372-376.

Effendi, M.I. (1997). Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara. Yogyakarta. Hal 134-187.

Hartono, D.P., & Witoko, P. (2012). Pengaruh Jarak Waktu Pemberian Kejutan Dingin pada Pembentukkan Individu Triploid Ikan Patin (Pangasius sp). Jurnal Penelitian Pertanian Terapan. Politeknik Negeri Lampung. 12(3): 156-162.

Gheyas, A.A., Mollah, M.F.A., & Hussain, M.G. (2001). Triploid Induction in Stinging Catfish Heteropneutes fossilis Uisng Cold Shock. Asian Fisheries Science. 14(3):323-332.

Gjedrem, T., & Baranski, M. (2009). Selective Breeding in Aquaculture: An Introduction. London [GB]: Springer. hlm 221.

Haloho, M.D.T. (2015). Efektivitas Triploidisasi dengan Penetasan dan Suhu Kejutan Yang Berbeda Pada Ikan Ingir-ingir (Mystus nigriceps). Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru. hlm 44-57.

Howell, W.M., & Black, D.A., (1980). Controlled Silver Staining of Nucleolus Organizer Regions with Protective Colloidal Developer: a1-step methods. Experientia. 36(2):1014-1015.

Ibrahim, Y., Soelistyowati, D.T., & Carman, O. (2017). Triploid Striped Catfish Pangasianodon hypophrhalmus: Growth Performance and Gonadal Development. Jurnal Akua Indonesia. 16(1):76-82.

Kligerman, A.D., & Bloom, S.E. (1977). Rapid Chromosome Preparations from Solid Tissues of Fishes. J Fish Res Board Can. 34(3):266-269.

Lagler, K.F. (1970). Freshwater Fishery Biology. WM. C. Brown Comp. Publishers. Dubuque. Lowa. Hal 371-191.

Liu, S.J., Qin, Q.B., Xioa, J., Lu, W.T., Shen, J.M., Li, W., Liu, J.F., Duan, W., Zhang, C., Tao, M., Zhao, R.R., Yan, J.P., & Liu, Y. (2007). The formation of the polyploid hybrids from different subfamily fish crossings and its evulotionary significance. Genetics. 176(2):1023-1034.

Muchlisin, Z.A., Arfandi, G., Adlim, M., Fadli, N., & Sugianto. (2014). Induced Spawning of Seurukan Fish Osteochilus vittatus (Pisces: Cyprinidae) Using Ovaprim, Oxytocin and Chicken Pituitary Gland Extracts. AACL Bioflux. 7(5):412-418.

Mulyasari, D.T., Soelistyowati, A.H., Kristanto, & Kusmini, I.I. (2010). Karakteristik Genetik Enam Populasi Ikan Nilem (Osteochilus hasselti) di Jawa Barat. Jurnal Riset Akuakultur. 5 (2):175-182.

Mukti, A.T., Rustidja, Sumitro, S.B, & Djati, M.S. (2001). Poliploidisasi Ikan Mas (Cyprinus carpio L). Jurnal Biosin. 1(1): 17-25

Myers, P.R., Espinosa, C.S.P., Jones, G.S., Hammond, & Dewey, T.A. (2014). The Animal Diversity Web (online). Accessed at http://animaldiversity.org.

Nam, Y.K., Park, I.S., & Kim, D.S. (2004). Triploid hybridization of fast-growing transgenic mud loach Misgurnus mizolepis male to cyprinid loach Misgurnus anguillicaudatus female: the first performance study on growth and reproduction of transgenic polyploid hybrid fish. Aquaculture. 231:559-572.

Nurasni, A. (2012). Pengaruh Suhu dan Lama Kejutan Panas Terhadap Triploidisasi Ikan Lele Sangkurian (Clarias gariepinus). Tesis Universitas Padjadjaran. Sumedang. Tidak Dipublikasikan. Hlm 34-41.

Park, I., Nam, Y.K., & Kim, D.S. (2006). Growth performance, morphometric traits and gonad development of induced reciprocal diploid and triploid hybrids between the mud loach (Misgurnus mizolepis Günther) and cyprinid loach (Misgurnus anguillicaudatus Cantor). Aquacult Res. 37(5):1246-1253.

Piferrer, F., Beaumont, A., Falguière, J.C., Flajšhans, M., Haffray, P., & Colombo, L. (2009). Polyploid fish and shellfish: production, biology and applications to aquaculture for performance improvement and genetic containment. Aquaculture. 293(7):125-156.

Sastrawibawa, S. (2003). Jumlah Kromosom dan Anak Inti Ikan Tawes Diploid (Puntius gonionotus Blkr). Jurnal Bionatura. 5(1):21-28.

Subagia, J., Gustiano, L., & Winarlin. (2006). Pelestarian Ikan Nilem (Osteochilus sp.) Melalui Teknologi Pembenihan. Lokakarya Nasional Pengelolaan dan Pelindungan Sumber Daya Genetikdi Indonesia. Hal:279-286.

Sukarti, K., Djawat, I., & Fujaya, Y. (2006). Pengaruh Lama Kejutan Panas Terhadap Keberhasilan Triploidisasi Ikan Lele (Clarias batrachus). Jurnal Sains dan Teknologi. 6 (3):135-142.

Susilo, R.H., Farikhah, F., & Rahim, R.A. (2018). Analisis Jumlah Kromosom Pada Triploidisasi Ikan Mas (Cyprinus carpio linn) Ras Punten Dengan Lama perendaman Kejut Suhu Panas Yang Berbeda. Jurnal Perikanan Pantura. Universitas Muhammadiyah Gresik. 1(1).76-88

Syandri, H. (2004). The Use of Osteochilus vittatus and Puntius javanicus Asa an Agen of Biological in Maninjau Lake. Journal of Natur Indonesia. 6(2):87-91.

Thorgaard, G.H., & S.K. Allen Jr. (1987). Chromosome manipulation and markers in fisheries management. In. Ryman, N., Utter, F. (Eds.), Population Genetics and Fishery Management. University of Washington. Washington. US.




DOI: https://doi.org/10.35308/ja.v5i1.4515

Refbacks

  • There are currently no refbacks.