OPTIMALISASI KONSENTRASI HORMON 17α-METILTESTOSTERON TERHADAP PERUBAHAN NISBAH KELAMIN JANTAN IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias sp.)

Yusran Ibrahim, Uswatun Hasanah, Erlita Erlita

Abstract


Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dosis hormon 17α-metiltestoteron yang optimal untuk pembentukan kelamin jantan ikan lele sangkuriang (Clarias sp). Metode penelitian eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Pada benih lele sangkuriang yang berumur 20 hari direndam dengan hormon 17α-metiltestoteron dengan dosis 0, 4, 6 dan 8 mg/l air selama 8 jam. Wadah penelitian adalah stoples dengan volume 15 liter air sebanyak 12 unit yang dilengkapi dengan heater dan aerasi. Jumlah benih yang direndam sebanyak 30 ekor per perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa P3 (dosis 8 mg/l) mendapatkan persentase jantan tertinggi yaitu sebesar 71,11% dan uji statistik menunjukkan perbedaan yang nyata (Fhitung > Ftabel 0,05), kelangsungan hidup tertinggi pada P0 (kontrol) yaitu sebesar 82,22%, uji statistik menunnjukkan perbedaan yang sangat nyata (Fhitung > Ftabel 0,01) dan pertumbuhan bobot harian tertinggi pada P0 (kontrol) yaitu sebesar 1,928%, uji statistik juga menunjukkan perbedaan yang nyata (Fhitung > Ftabel 0,05).

Kata kunci: Sex reversal, 17α-metiltestosteron, Clarias sp.

References


Andre, H. (2006). Upaya Maskulinisasi Induk Ikan Lele Dumbo Yang Telah Divarietomi Paarsial Dengan Metode Implamantasi Hormone 17 α-Metiltestosteron. Program Studi Dan Teknologi Manajemen Akuakultur. Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Institute Pertanian Bogor.

Arafah. H. (2005). Efek Manipulasi Hormon 17a-Metiltestosteron pada Berbagai Variasi Temperatur Air terhadap Rasio Kelamin Ikan Gapi (Poecilia reticulata Peters). Jurnal Akuakultur Indonesia, 4(1) 37-40. Bogor

Arfah, H et al. (2002). Seks Reversal Pada Ikan Tetra Kongo Stadia Benih. Jurnal Akuakultur Indonesia. 69-79

Darwisito, S. (2002). Stretegi Reproduksi Pada Ikan Kerapu. http://www. iptek. net.id/ind/warintek/Budidaya_perikanan_idx.php?doc=3a2. diakses pada tanggal 15 April 2005.

De Silva, S.S., and Anderson, A. (1995). Fish Nutrition in Aquaculture, (The First Series) Chapman and Hall. London. 319 pp.

Hardinata, F. (2012). Pembenihan Dan Perbaikan Genetika Iken Lele Dumbo (Clarias garipinus) Dengan Metode Silang Balik (back cross) Menjadi Lele Sangkuriang (Clarias sp). Dibalai Besar pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi provinsi Jawa Barat.

Irmasari. (2012). Pengaruh Ekstrak Tepung Testis Sapi dengan Konsentrasi yang Berbeda Terhadap Keberhasilan Maskulinisasi Ikan Nila Merah (Orechromis niloticus). Jurnal Perikanan dan Kelautan. Unpad

Khairuman, dan Amri K., (2008). Pembenihan dan Pembesaran Gurami Secara Intensif. PT. AgroMedia Pustaka. Jakarta.

Lukito. (2002). Budidaya Ikan Lele Sangkuriang (Clarias, sp). Jakarta

Piferrer F. and Donaldson, EM. (1990). Dosage-dependent differensces in the effect of aromatizable and nonaromatizable andogens on resulting phenotype of coho salmon (Oncorhynchus kisuthch. Fish physiology and biochemistry`

Prihartono, P.E., (2004). Permasalahan Gurami dan Solusinya. Penebar Swadaya. Jakarta

Rindhira,H. (2011). Pengaruh Perendaman Dengan Hormon Metiltestosteron Pada Ikan Nila Dengan Umur Yang Berbeda. Prosiding Seminar hasil Penelitian Budidaya Perairan. Universitas Almuslim Bireun

Rubianti. (2006). Pengaruh Pemberian Hormon Metiltestosteron terhadap Deferensiasi Kelamin Benih Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Malang

Santoso, E., (2004). Pengaruh Hormon Metiltestosteron Pada Perendaman Benih Lau Han (Cichlasoma sp.) Dengan Dosis Yang Berbeda Terhadap Keberhasilan Pembentukan Jenis Kelamin Jantan. Perikanan Fakultas Peternakan-Perikanan Universitas Muhammadiyah Malang.

Safrizal, P. (2011). Maskulinisasi Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Melalui Perendaman Dalam Ekstrak Purwoceng (Pimpinella alpine). Sekolah Pascasarjana Intitute Pertanian Bogor, Bogor

Zairin, M.Jr. (2002). Sex Reversal. Penebar Swadaya. Jakarta

Zairin, M Jr, A.Yuniati, r.R.S.P.S. Sumantadinata. K. (2002). Pengaruh Lama Waktu Perendaman Induk Didalam Larutan Hormone 17 α -Metiltestosteron Terhadap Nisbah Kelamin Anak Ikan Gapi. Jurnal Akuakultur Indonesia, 1 : 31-35.

Zairin, M. Jr dan Summantadinata. K. (1998). Pengaruh Dosis Larutan Hormon 17 α -Metiltestosteron Padada Perendaman Telur fase bintik Mata Terhadap Nisbah Kelamin Ikan Cupang (Betta Splendens regan). Prosiding Simposium dan Kongres 111 Perhimpunan Ilmu Pemuliaan Indonesia (PERIPI), Bandung. P:281-285.




DOI: https://doi.org/10.35308/ja.v2i1.782

Refbacks

  • There are currently no refbacks.