ANALISIS TINGKAT KESESUAIAN LOKASI BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI PERAIRAN DESA KAMELANTA DAN PULAU PANJANG DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Arfan Afandi, Fithriah Musadat

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kesesuaian lokasi budidaya laut Desa Kamelanta dan Pulau Panjang Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara bagi pengembangan budidaya rumput laut berdasarkan parameter kualitas perairan serta menentukan metode tanam yang dapat diterapkan di lokasi tersebut dengan menggunakan Sistem Informasi geografis (SIG). Parameter kualitas air yang digunakan adalah DO, Suhu, pH, Salinitas, Kecerahan, Kedalaman, Arus, serta kandungan Nitrat, Fosfat dan Clorofil-a. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas perairan Desa Kamelanta dan Pulau Panjang berada pada tingkatan “sesuai” dan “sangat sesuai” yang berkisar antara 80% – 89%. Metode penanaman yang disarankan adalah metode long-line sistem jalur.

Kata kunci : Lokasi Budidaya, Rumput laut, Sistem Informasi Geografis

References


Anggadiredja JA, Zatnika H, Purwoto dan Istini S. 2006. Rumput Laut, Pembudidayaan, Pengolahan dan Pemasaran Komoditas Perikanan Potensial. Penebar Swadaya. Jakarta. 147 hal.

Ariyati RW, Sya’rani L, dan Arini E. 2007. Analisis Kesesuaian Perairan Pulau Karimunjawa dan Pulau Kemujan Sebagai Lahan Budidaya Rumput Laut Menggunakan Sistem Informasi Geografis. Jurnal Pasir Laut. 3(1): 27-45 hal.

Aslan LM. 1998. Budidaya Rumput Laut. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Burrough & McDonnell. 1998. Principles of Geographical Information Sistem. New york: Oxford University Press

Clark WAV & Hosking PL. 1986. Statistical Methodsfor Geographers. John Wiley & Sons, Inc.

Departemen Kelautan dan Perikanan. 2006. Petunjuk Teknis Budidaya Rumput Laut Eucheuma spp. Jakarta.

Djafar F. 2011. Kajian Retensi Nitrogen Dan Fosfat Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) Pada Berbagai Kecepatan Aliran Air. Tesis. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Effendi H. 2003. Telaah kualitas air bagi pengelolaan sumber daya dan lingkungan perairan. Kanisius. Yogyakarta.

Iksan K. 2005. Kajian Pertumbuhan, Produksi Rumput Laut (Eucheuma cottoniii), dan Kandungan Karaginan pada berbagai Bobot Bibit dan Asal Thallus di Perairan Desa Guruaping Oba Maluku Utara. [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Hasnawi, Makmur, Paena M, Dan Mustafa A. 2013. Analisis Kesesuaian Lahan Budidaya Rumput Laut ( Kappaphycus Alvarezii ) Di Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah. Jurnal Riset Akuakultur Vol. 8. Balai Penelitian Dan Pengembangan Budidaya Air Payau. Maros.

Indriani H dan Sumiarsih E. 1996. Budidaya, Pengelolaan dan Pemasaran Rumput Laut. Penebar Swadaya. Jakarta. 99 hal.

Lobban CS, Horrison PJ. 1994. Seaweed Ecology and Physiology. United States of America. Cambridge University Press.

Meiyana M, Evalawati, Arief P. 2001. Teknologi Budidaya Rumput Laut (Kappaphicus alvarezii). Biologi Rumput Laut. Balai Budidaya Laut Lampung. 3-8 hal

Mubarak H, Ilyas S, Ismail W, Wahyuni IS, Hartati ST, Pratiwi E, Jangkaru Z & Arifudin R. 1990. Petunjuk Teknis Budidaya Rumput Laut. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Jakarta. 93 hal.

Neish I. 2003. The ABC of Eucheuma Seaplant Production : Agronomy, Biology and Crop-handling of Betaphycus, Eucheuma and Kappaphycus the Gelatinae, Spinosum and Cottonii of Commerce. Monograph 1-0703, SuriaLink Seaplants.

Nuning MN. 2015. Analisis Kesesuaian Perairan Ketapang Lampung Selatan sebagai Lahan Budidaya Rumput Laut Kappaphycus Alvarezii. Maspari Journal, 7(2): 91-100 hal.

Nirmala K, Ratnasari A dan Budiman S. 2014. Penentuan kesesuaian lokasi budidaya rumput laut di perairan Teluk Gerupuk - Nusa Tenggara Barat menggunakan penginderaan jauh dan SIG. Jurnal Akuakultur Indonesia 13 (1), 73–82 hal.

Nontji. 2002. Laut Nusantara. PT. Pradnya Paramita. Jakarta. 367 hal.

SNI [Standar Nasional Indonesia]. 2010. Produksi Rumput Laut Kotoni (Eucheuma cottonii). Bagian 1 : Metode Lepas Dasar. Badan Standarisasi Indonesia. Jakarta.

Sulistijo MS. 2002. Penelitian Budidaya Rumput Laut (Alga Makro/Seaweed) di Indonesia. Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Jakarta

Wahyuningrum PI. 2001. Studi evaluasi kesesuaian wilayah perairan teluk lampung untuk budidaya rumput laut Eucheuma dengan pemanfaatan penginderaan jauh dan system informasi geografi (SIG) [Skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor

Yu J dan Yu FY. 2008. Physiological and biochemical response of seaweed Gracilaria lemaneiformis to concentration changes of N and P. Journal of Experimental Marine Biology and Ecology 367. 142–148 hal.




DOI: https://doi.org/10.35308/ja.v2i1.789

Refbacks

  • There are currently no refbacks.