RANCANGAN FASILITAS KERJA OPERATOR PENGOLAHAN ROTI DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI MENGGUNAKAN METODE RAPIT ENTIRE BODY ASSESMENT (REBA) DI UD. DONAT ASRI

Rita Hartati, Khairul Hadi, Yusi Hidjrawan, Marlinda Marlinda

Abstract


 

UD Donat Asri merupakan salah satu tempat usaha di bidang pembuatan roti, pada pengolahan roti masih adanya keluhan muskuloskeletal  disorders  yang  dialami oleh operator sehingga masih  ada  postur  kerja  operator  yang  kurang ergonomi serta kurangnya  fasilitas  kerja  yang  mendukung  operator  untuk  melakukan aktivitas kerja. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi keluhan muskuloskeletal disorders yang dialami pekerja pengolahan roti dengan menggunakan Nordic Body Map, dan merancang fasilitas kerja yang ergonomis. metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode REBA untuk menentukan  nilai  postur  kerja  operator dengan bantuan Software Ergofellow. Hasil penelitian menghasilkan data tingkat keluhan yang dialami oleh pekerja saat melakukan proses pengolahan roti berdasarkan NBM, keluhan terbesar pada bagian tubuh yaitu sebesar 79,17%, dan keluhan terkecil pada bagian tubuh dengan persentase 33,33%, sedangkan persentase keluhan yang dialami oleh pekerja pengolahan roti berdasarkan NBM menunjukan bahwa  keluhan yang paling  tinggi  yaitu  pada  stasiun  penggorengan persentase  72,30%,  persentase   terendah   yaitu   pada   stasiun   pengemasan  sebesar 48,21%. Penilaian postur kerja dengan software Ergofellow memperoleh skor REBA tertinggi adalah pada posisi kerja 5 yaitu pada aktivitas penggorengan roti dengan  nilai  skor  sebesar  11  dan  dikategorikan  kedalam  action  level sedangkan skor REBA terendah yaitu pada posisi kerja 4 pada aktivitas pembulatan adonan dengan skor REBA sebesar 4 dan dikategorikan ke dalam action level berdasarkan  perhitungan  antropometri  dengan persentil 50 rata-rata yang mana panjang meja yaitu 160 cm, lebar meja kerja persentil 50 rata-rata yang mana lebar meja yaitu 79 cm, tinggi meja kerja persentil 50 rata-rata sehingga didapat urutan tinggi meja yaitu 103 cm sedangkan tinggi  fasilitas kerja  dengan persentil 50 rata-rata sehingga tinggi fasilitas kerja yaitu  150 cm.  Berdasarkan ukuran tersebut  fasilitas  yang  dirancang  sudah ergonomi   karena   menggunakan   penerapan   antropometri   tubuh  pekerja sehingga dapat bekerja dengan nyaman.


Full Text:

PDF

References


Wignjosoebroto, Sritomo. 2005.”Ergonomi, Studi Gerak Dan Waktu. Teknik Analisis Untuk Peningkatan Produktivitas kerja, Edisi Pertama”. PT. Guna Widya : Jakarta.

Purnomo Hari., 2004, “Pengantar Teknik Industri”, Graha ilmu,Yogyakarta.

Gempur. S. 2014.Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: Prestasi Pustaka

Ginting, R. (2010). Perancangan Produk. Yogyakarta: Graha Ilmu

Anies. 2005. Penyakit akibat Kerja, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Bridger, R. (2003). Introduction to Ergonomic 2nd Edition. London and New York: Taylor & Francis..

Zakaria, M. 2021. Analisis Pengaruh DER, ROA, dan EPS Terhadap Harga Saham Melalui Kebijakan DIviden Sebagai Variabel Intervening. Business Management Analysis Journal (BMAJ), Vol 4, No 1.

Kroemer, K. H. E, H. B. Kroemer, dan K. E. 2001. Kroemer-Elbert. Ergonomics How to Design for Ease and Efficiency. Prentice Hall: New Jersey

Wilson, J.R., and Corlett E.N.(1995), Evaluation of Human Work, Taylor and Franchis Ltd, Medicine 13, no 1-14

Nurliah A. 2012. Analisis Risiko Musculoskeletal Disorder (MSDs) pada

Operator Forklift di PT.LLI. Depok.

Dewangan, C. P., & Singh, A. K. (2015). Ergonomic study and design of the

pulpit of a wire rod mill at an integrated steel plant. Journal of Industrial

Engineering.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.