KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT MERKURI (Hg) PADA KERANG AIR TAWAR (Anodonta sp) DI KAWASAN HILIR SUB DAS KRUENG MEUREUBO, ACEH BARAT

Munandar Munandar, Alwis Alamsyah

Abstract


One source of mercury pollution came from gold mining was done by the community from gold processing through amalgamation. Heavy metals that present in the waters will undergo deposition process and accumulate in marine animals then end up in humans. Meureubo upstream region is one of the locations that still carried out the gold mining activities used mercury. That condition is one potential factor that can contaminate the waters. This study was conducted in October-November 2014. Sampling was taked in Meureubo River and the mercury content analysis was carried out in the Laboratory of Research and Standardization Industry (Baristan) Banda Aceh. The laboratory analysis results showed that the total mercury (Hg) of heavy metals in the freshwater mussels samples (Anodonta sp) on RP station is 0,074 ppm, PP illustrates 0,042 ppm and PA confirms 0.304 ppm. Furthermore, the total mercury (Hg) of heavy metals in the sample freshwater on RP station around 0.0005085 mg/l, PP 0.0001792 mg/l and PA 0.0006711 mg/l. The results showed that the samples of freshwater mussels (Anodonta sp) and the water samples which taken at three stations (Rantau Panjang, Pasi Pinang, Pasi Aceh) were positive for mercury (Hg).


Full Text:

PDF

References


Darmono (2001). Lingkungan Hidup dan Pencemaran, Hubungannya dengan Toksikologi Senyawa Logam. Universitas Indonesia (UI) Press. Jakarta.

Effendi H. (2003). Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Yogyakarta: Percetakan Kanisius.

Ermin K W, Andayani W, dan Sumartono A. (2008). Metil Merkuri dalam Kerang Hijau (Mytilus viridis L.)dari Pasar Pelelangan Ikan Muara Angke: Sebelum dan Setelah Pemasakan. Indonesian Journal of Chemistry, 9 (1), 77 – 83.

Fauziah A R, Boedi S R, dan Yudi C. (2012). Korelasi ukuran kerang darah (Anadara Granosa) dengan konsentrasi logam berat merkuri (Hg) di Muara Sungai Ketingan, Sidoarjo, Jawa Timur. Journal of Marine and Coastal Science, 1(1): 34 – 44.

Harizal (2006). Studi Konsentrasi Logam Berat Merkuri (Hg) Pada Kerang Hijau (Perna Viridis l) Sebagai Bio Monitoring Pencemaran Di perairan Pantai. [Skripsi]. Manajemen Sumber Daya Perairan, Universitas Brawijaya. Malang.

Hutagalung H P. (1985). Raksa (Hg). X, 3. Lembaga Oseanografi Nasional Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, 9 dan 102. Jakarta.

Kristanto P. (2002). Ekologi Industri. Andi offset. Yogyakarta.

Marganof (2007). Model Pengendalian Pencemaran Perairan Di Danau Maninjau Sumatra Barat. Laporan hasil penelitian, Sekolah Pasca Sarjana IPB Bogor.

Murthy L N. (2009). Monitoring of cadmium accumulation in cephalopods processed in Gujarat Coast. Journal of Asian Fisheries Science, 22:319-330.

Mustaruddin N. (2011). Karakteristik perairan dalam kaitannya dengan pengembangan usaha perikanan pelagis besar di Kabupaten Aceh Jaya. Buletin PSP, 20.69.

Purnawan S, Sikanna R, Prismawiryanti. (2013). Distribusi logam merkuri pada sedimen laut di sekitar Muara Sungai Poboya. Jurnal of Natural Science, 2 (1): 18-24 (ISSN: 2338-0950).

Sartika A. (2002). Profil Kandungan Logam Berat Merkuri (Hg) dan Tembaga (Cu) dalam Kupang Beras (Tellina versicolor) (Studi Kasus pada Kupang Beras yang dipasarkan di Keraton Pasuruan). [Skripsi]. Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Jember.

Suhendryatna (2001). Bioremoval Logam Berat dengan Menggunakan Mikroorganisme Suatu Kajian Kepustakaan (Heavy Metal Bioremeval by Micriorganisme: A Literatur Study). di sampaikan pada Seminar On-Air Bioteknologi untuk Indonesia Abad 21, 1-14 Februari 2001, Seminar Forum PPI Tokyo Institute Of Technology.

Surat Keputusan Menteri (1998). Keputusan Menteri Negara Kependudukan Dan Lingkungan Hidup Nomor: Kep-02/Menklh/I/1988. Pedoman Penetapan Baku Mutu Lingkungan. Jakarta.

Umar M T. (2001). Kandungan logam berat tembaga (Cu) pada air, sedimen, dan kerang Marcia Sp. di Teluk Parepare Sulawesi Selatan. Jurnal Natur Indonesia, 2(2).

Wahyu W, Astiana S, Raymond J R. (2008). Efek Toksin Logam. Bandung.

WHO (World Health Organization). 2011. Guidelines for drinking-

water quality, fourth edition. ISBN 978 92 4 154815 1. Printed in Malta.

Widhiyatna D. (2005). Pendataan penyebaran merkuri akibat usaha pertambangan emas di Daerah Tasikmalaya, Propinsi Jawa Barat. A Review. Indonesian Journal of Chemistry, 12 (1): 51-53.

Widodo (2006). Optimalisasi Pengolahan Bijih Emas Cara Amalgamasi di Kecamatan Waluran Kabupaten Sukabumi, UPT Loka Uji Teknik Penambangan Jampang Kulon - LIPI Sukabumi, h.4-17.

Wulandari E, Herawati Y, dan Arfiati D. (2004). Kandungan logam berat Pb pada air laut dan tiram Saccostrea glomerata sebagai bioindikator kualitas perairan Prigi, Trenggalek, Jawa Timur. Jurnal Penelitian Perikanan, 1: 10-14.




DOI: https://doi.org/10.35308/jpt.v3i1.32

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Jurnal Perikanan Tropis




Jurnal Perikanan Tropis (print ISSN 2355-5564 ;online ISSN 2355-5572), is published by the Faculty of Fisheries and Marine Science Universitas Teuku Umar, Indonesia .
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License