PENGUKURAN KINERJA RAWAT INAP RINDU A BERDASARKAN PERSPEKTIF BALANCED SCORECARD DI RUMAH SAKIT TEUNGKU PEUKAN KABUPATEN ACEH BARAT DAYA TAHUN 2020
Abstract
Balanced Scorecard memiliki empat perspektif untuk mengukur kinerja yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif perkembangan dan pertumbuhan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengukuran kinerja berdasarkan keempat perspektif balanced scorecard Dirumah Sakit Teungku Peukan Kabupaten Aceh Barat Daya. Jenis penelitian bersifat analitik dengan desain deskriptif kuantitatif. Penelitian dilakukan diruang rindu A Rumah Sakit Teungku Peukan Kabupaten Aceh Barat Daya. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah 30 pasien dan 30 petugas rindu A, sampel ini diambil menggunakan teknik total sampling. Dianalisis dengan uji normalitas, validitas, reliability dan bivariat menggunakan uji corelasi dan regresi linier sederhana. Hasil penelitan menunjukan bahwa perspektif keuangan dinilai baik karena terjadinya peningkatan anggaran pendapatan ditahun 2020 dengan jumlah sebesar Rp 10.332.340.287 atau 08,99 % pertahunnya, perspektif pelanggan dinilai baik sebesar 73,3% serta adanya pengaruh signifikan (nilai regresi R² = 0,635% dan nilai B = 0,574), perspektif proses bisnis internal dinilai sangat baik sebesar 90,0% serta adanya pengaruh signifikan (nilai regresi R² = 0,534% dan nilai B = 0,512), perspektif perkembangan dan pertumbuhan dinilai baik sebesar 83,3% serta adanya pengaruh signifikan (nilai regresi R² = 0,558% dan nilai B = 0,502) terhadap pengukuran kinerja rawat inap rindu A dirumah sakit Teungku Peukan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif perkembangan dan pertumbuhan terhadap pengukuran kinerja rawat inap Rindu A. Saran untuk pihak rumah sakit Teungku Peukan agar menggunakan metode balanced scorecard dalam pengukuran kinerja agar mampu mengetahui peningkatan kinerja yang baik setiap tahunnya, mampu mempertahankan pelayanan yang baik dan mempertahankan karyawan yang sudah memiliki potensi agar kedepannya kinerja rumah sakit Teungku Peukan semakin baik.
Kata kunci: Pengukuran, Kinerja, Persepktif, Balanced Scorecard, Rumah Sakit.
Full Text:
PDFReferences
Ery Rustiyanto. (2010). Statistik Rumah Sakit untuk Pengambilan Keputusan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Fakhni Armen dan Viviyanti. (2013). Dasar-Dasar Manajemen Rumah Sakit. Yogyakarta: Gosyen.
Febriawan, Henny. 2013. Manajemen Logistik Farmasi Rumah Sakit . Yogyakarta: Gosyen.
Gaspersz, Vincent. (2005). Sistem Manajemen Kinerja Terintegrasi Balanced scorecard dengan Six Sigma untuk Organisasi Bisnis dan Pemerintah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Handoko, T. H. (1993). Manajemen Personalia dan sumber daya manusia. Yogyakarta: BPFE UGM
Herfert. 1996. Teknis Analisis Keuangan. Edisi Delapan. Erlangga. Jakarta.
Hestiningsih. (2004). Analisis Kinerja Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo Jakarta dengan Menggunakan Pendekatan Balanced scorecard. Tesis. Depok, FKMUI.
Kaplan Robert S & Norton David P. (2001). The Strategy-Focused Organization, How Balanced scorecard Companies Thrive in The New Business Environment. Harvard Business Sholl Pres.
Kaplan Robert S and David P Norton, 1996. Balance Scorecard : Menerapkan Srategis Menjadi Aksi. Erlangga : Jakarta.
Kaplan Robert S and David P Norton, 2000. Menerapakan Strategis Menjadi Aksi Balance Scorecard. Erlangga : Jakarta.
Mahmudi. 2007. Manajemen Kinerja Sektor, UPP STIM YKNPN : Yogyakarta.
Makawi, U., Normajatun, N., dan Haliq, A. (2015). Analisis pengaruh kompetensi terhadap kinerja pegawai dinas perindustrian dan perdagangan kota banjar masin. AL-ULUM: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 1(1).
Malau, T. (2017). Pengukuran kinerja berdasarkan balance scorecard pada pt. bpr nusantara bona pasogit 9 pangururan. Jurnal Manajemen dan Bisnis, 12(2), 83–99.
Marwal,M.R., dan Abdullah,M.W. (2018). Pengukuran kinerja pdam kota makassar berbasis balanced scorecard. AKMEN Jurnal Ilmiah, 15(4), 654-669.
Menkes RI. 2008. Kepuasan Menteri Kesehatan RI Nomor 129/MENKES/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
Mulyadi, dan Johny Setiawan, 1999. Corporate Culture And Performance, Dampak Budaya Perusahaan Terhadap Kinerja. Prenhallindo, Jakarta.
Mulyadi. 1997. Akuntansi Manajemen : Konsep Manfaat Dan Rekayasa. Edisi 8. STIE-YKPN. Yogyakarta.
Mulyadi. 2001. Balance scorecard Alat Manajemen Kontenporer Untuk pelipatganda Kinerja Keuangan Perusahaan. Jakarta : Salemba Empat.
Prihananto. (2006) Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Tolak Ukur Penilaian Kinerja Pada Badan Usaha Berbentuk Rumah Sakit. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapramata, Semarang.
Puspita, Indah H.A. (2003). Penilaian Kinerja Poliklinik Spesialis Unit Rawat Jalan RSUD Palembang Bari Periode 2001-2002 Dengan Pendekatan Konsep Balanced Scorecard. Tesis. Depok: FKMUI.
Ratnasari, S. L. (2016). Pengaruh kompetensi dan kompensasi terhadap kinerja skaryawan departemen quality assurance PT. Peb Batam.
Republik Indonesia. Undang-undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Jakarta2009.
Setiawati, K. (2008). Analisis Kinerja Poli Gigi Unit Rawat Jalan Rumah Sakit MH. Thamrin Internasional Salemba Tahun 2005-2008 Dengan Pendekatan Balanced Scorecard. Tesis. Depok: FKMUI
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfa Beta.
Suryani. 2018. Media Pembelajaran Inovasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Ulum Ihyahul. 2012: 21. Audit Sektor Publik. Jakarta : Bumi Aksara.
Ulum, I. (2009). Audit sektor publik suatu pengantar. Jakarta: Bumi Aksara.
Yuwono, dkk.(2002 : 19). Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard. Gramedia: Jakarta.
Refbacks
- There are currently no refbacks.