PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL DUA VARIETAS KEDELAI DI LAHAN KERING MASAM DI PROVINSI ACEH
Abstract
Lahan kering asam merupakan salah satu lahan suboptimal yang mempunyai potensi sebagai sumber lahan untuk produksi pertanian dengan pengelolaan dan pemanfaatan yang tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui respon pertumbuhan dan hasil kedelai varietas Kipas Merah dan Demas terhadap beberapa paket pupuk. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret hingga Juni 2020 di Kabupaten Pidie Jaya Provinsi Aceh. Desain penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 ulangan dan pada setiap perlakuan ditetapkan 15 tanaman sebagai sampel. Faktor pertama adalah varietas (V), yaitu V1 = Dering; V2 = Demas. Faktor kedua adalah paket pemupukan (P) yang terdiri dari 2 (dua) level: P1 (lokasi spesifik) (2 ton/ha pupuk organik, kapur 500 kg/ha dan NPK 150 kg/ha); P2 (Rekomendasi) (urea 75 kg/ha, SP-36 100 kg / ha, KCl 100 kg / ha, kapur 500 kg/ha). Hasil penelitian menunjukkan varietas Demas dengan paket yang direkomendasikan memberikan produksi tertinggi 2,17 ton/ha.
Kata kunci: Lahan kering masam, varietas Dering, Varietas Demas, Provinsi Aceh
Full Text:
PDFReferences
Barus, J. 2013. Potensi pengembangan dan budidaya kedelai pada laha suboptimal di Lampung. Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal. Palembang, 20-21 September 2013
BPS Aceh. 2018. Aceh Dalam Angka Tahun 2018. Banda Aceh.
BPS. 2018. Pidie Jaya Dalam Angka Tahun 2018. Pidie Jaya
Ermolayev, V. 2001. Isolation of genes involved in soybean response to Al toxicity under Low pH condition. p.15–24 In N. Sunarlim, M. Machmud, W.H. Adil, F. Salim, and I.N. Orbani (Eds.). Proc of Workshop on Soybean Biotech for Aluminum Tolerance on Acid Soils and Disease Resistance. Federal Ministry for Education and Res., Germany. Central Res. Inst. for Food Crops. Bogor
Fahmi, N., Syamsuddin, A. Marlin. 2014. Pengaruh pupuk organik dan anorganik terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai (Glycine max (L.) Merril). Jurnal Floratek, vol. 9 (2): 53 – 62.
Gani, J. A., 2000. Kedelai Varietas Unggul Baru. Instlasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian Mataram. Mataram.
Hidayat, O. O. 1985. Morfologi Tanaman Kedelai. Dalam Soemaatmadja dan Yuswadi. 1985. Kedelai. Puslitbang Tanaman Pangan Bogor.
Irwan, A.W. 2006. Budidaya Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merril). Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Bandung
Jumin, H. B. 2005. Dasar-Dasar Agronomi. Edisi Revisi. P. T. Raja Grafindo Persada. Jakarta..
Lakitan, B. dan N. Gofar. 2013. Kebijakan inovasi teknologi untuk pengelolaan lahan sub optimal berkelanjuta. Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal.
Lutfi. 2007. IPA Kimia. Jakarta: erlangga.
Mulyani, A., Hikmatullah dan H. Subagyo. 2003. Karakteristik dan Potensi Tanah Masam Lahan Kering di Indonesia. Prosiding.Simposium Nasional Pendayagunaan Tanah Masam. 29-30 September 2003. Bandar Lampung.
Muzammil, D., Rusmawan, dan Asmaransyah. 2012. Pengaruh dosis nitrogen terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai di lahan bekas tambang timah Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung. Prosiding Seminar Nasional Inovasi Hasil Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian. BPTP Lampung. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementrian Pertanian. Hal 111 – 118.
Novizan. 2005. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Nursyamsi, D. 2006. Kebutuhan hara kalium tanaman kedelai di tanah Ultisol. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan, vol. 2 (6): 71 – 8.
Suyamto, dan I.W. Widiarta. 2011. Kebijakan pengembangan kedelai nasional. Prosiding Simposium dan Pameran Teknologi Aplikasi Isotop dan Radiasi
Tastra, I.K., Erliana, G. dan Gatot S. A. Fatah, 2012. Menuju Swasembada Kedelai Melalui Penerapan Kebijakan yang Sinergis. Iptek Tanaman Pangan, 7(1), pp.47–57
Zakaria,Amar.K,2010. Kebijakan Pengembangan Budi Daya Kedelai Menuju Swasembada Melalui Partisipasi Petani. Jurnal Analisis Kebijakan Pertanian. Vol.8, No.3 , p.259-272.
DOI: https://doi.org/10.35308/jal.v7i1.3314
Refbacks
- There are currently no refbacks.