Pemetaan Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Bayu di Perairan Indonesia Berdasarkan Data Satelit ASCAT

Safrizal Safrizal, Haimi Ardiansyah, Dailami Dailami

Abstract


Kebutuhan energi listrik menjadi isu penting yang dapat mendorong daya saing Indonesia di kancah perekonomian dunia. Saat ini, Indonesia masih menggunakan energi yang bersumber dari fosil. Energi fosil adalah energi yang tidak terbarukan sehingga akan habis pada suatu masa. Kemampuan Indonesia dalam menghasilkan energi listrik terbarukan merupakan solusi dari permasalahan tersebut. Salah satu sumber energi listrik terbarukan berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB). Penelitian ini bertujuan memetakan sumber energi PLTB di perairan Indonesia dengan menggunakan data dari satelit ASCAT. Penelitian ini dimulai dengan mengumpulkan data harian kecepatan bayu periode 01 Januari 2017 sampai dengan 31 Desember 2018. Data tersebut merupakan data pada ketinggian 10 m, dengan menggunakan model matematis data tersebut kemudian diolah agar didapatkan kecepatan bayu serta power density pada ketinggian 120 m. Langkah selanjutnya adalah pembuatan peta potensi PLTB di perairan Indonesia. Dari peta tersebut, diketahui bahwa perairan Indonesia di Samudera Hindia dan Laut Arafura memiliki potensi yang lebih baik dari pada perairan lainnya. Kecepatan bayu rata-rata pada ketinggian 120 m adalah 9,24 m/s, sedangkan rata-rata power density sebesar 955,64 W/m2. Jumlah turbin yang dapat dibangun di wilayah ZEE Indonesia adalah sebanyak 4.800.292 unit dengan jumlah tersebut maka dapat menghasilkan energi listrik sebesar 10.080 GW.

Full Text:

PDF

References


C. Zou, Q. Zhao, G. Zhang, and B. Xiong, “Energy revolution: From a fossil energy era to a new energy era,” Nat. Gas Ind. B, vol. 3, no. 1, pp. 1–11, Jan. 2016, doi: 10.1016/j.ngib.2016.02.001.

R. Azmi and H. Amir, “Ketahanan Energi : Konsep , Kebijakan dan Tantangan bagi Indonesia Arah Kebijakan Energi Nasional,” Bul. Info Risiko Fiskal, vol. I, 2014, [Online]. Available: https://www.kemenkeu.go.id/sites/default/files/energy security.pdf.

E. Prasodjo et al., “Indonesia Energy Outlook 2016.” Secretariat General National Energy Council, Jakarta, 2016.

H. P Dida, S. Suparman, and D. Widhiyanuriyawan, “Pemetaan Potensi Energi Angin di Perairan Indonesia Berdasarkan Data Satelit Quikscat dan WindSat,” J. Rekayasa Mesin, vol. 7, no. 2, pp. 95–101, Aug. 2016, doi: 10.21776/ub.jrm.2016.007.02.7.

G. Nagababu, R. R. Simha, N. K. Naidu, S. S. Kachhwaha, and V. Savsani, “Application of OSCAT Satellite Data for Offshore Wind Power Potential Assessment of India,” Energy Procedia, vol. 90, no. December 2015, pp. 89–98, Dec. 2016, doi: 10.1016/j.egypro.2016.11.173.

F. Pimenta, W. Kempton, and R. Garvine, “Combining meteorological stations and satellite data to evaluate the offshore wind power resource of Southeastern Brazil,” Renew. Energy, vol. 33, no. 11, pp. 2375–2387, Nov. 2008, doi: 10.1016/j.renene.2008.01.012.

A. A. Ahmad Zaman, F. E. Hashim, and O. Yaakob, “Satellite-Based Offshore Wind Energy Resource Mapping in Malaysia,” J. Mar. Sci. Appl., vol. 18, no. 1, pp. 114–121, Mar. 2019, doi: 10.1007/s11804-019-00066-w.

G. Nagababu, D. Bavishi, S. S. Kachhwaha, and V. Savsani, “Evaluation of Wind Resource in Selected Locations in Gujarat,” Energy Procedia, vol. 79, pp. 212–219, Nov. 2015, doi: 10.1016/j.egypro.2015.11.467.

European Environment Agency, “Europe’s onshore and offshore wind energy potential - An assessment of environmental and economic constraints,” 2009. doi: https://doi.org/10.2800/11373.

C. B. Hasager, “Offshore winds mapped from satellite remote sensing,” WIREs Energy Environ., vol. 3, no. 6, pp. 594–603, Nov. 2014, doi: 10.1002/wene.123.

J. Norgard, “The Electromagnetic Spectrum,” in National Association of Broadcasters Engineering Handbook, 10th ed., Elsevier Inc., 2007.

Ocean and Sea Ice SAF, “ASCAT L2 winds Data Record Product User Manual,” no. July, 2016, doi: 10.15770/EUM.

PO.DAAC, “High-Level Tool for Interactive Data Extraction (HiTIDE V 4.8.0),” PO.DAAC, Jet Propulsion Laboratory, Pasadena, California, USA. Subset obtained for PODAAC-ASOP2-25X01 product for region: 92.051, -13.943, 141.4, 7.784 time period: 2017/01/01 to 2018/12/31., 2019. https://podaac-tools.jpl.nasa.gov/hitide (accessed Sep. 10, 2021).

Flanders Marine Institute, “Maritime Boundaries Geodatabase: Maritime Boundaries and Exclusive Economic Zones (200NM), version 11,” marineregions.org, 2019. http://www.marineregions.org/.

T. Treves, “United Nations Convention On The Law Of The Sea,” United Nations Audiov. Libr. Int. Law, 2008, [Online]. Available: http://legal.un.org/avl/ha/uncls/uncls.html.

M. H. Zhang, Wind Resource Assestment and Micro-Sitting, 1st ed. Wiley, 2015.

Suzlon Energy Limited, “2.1 Mw Platform S97-S111,” 2016. [Online]. Available: http://www.suzlon.com/pdf/media_kit/S97-S111_ProductBrochure.pdf.

B. Sheridan, S. D. Baker, N. S. Pearre, J. Firestone, and W. Kempton, “Calculating the offshore wind power resource: Robust assessment methods applied to the U.S. Atlantic Coast,” Renew. Energy, vol. 43, pp. 224–233, Jul. 2012, doi: 10.1016/j.renene.2011.11.029.




DOI: https://doi.org/10.35308/jmkn.v7i2.4137

Refbacks

  • There are currently no refbacks.