Pengaruh Fouling Factor Terhadap Performa Heat Exchanger Tipe Shell and Tube

Handini Novita Sari, I Made Arsana, Muchlas Hidayatulloh

Abstract


Heat exchanger adalah suatu alat penukar panas paling umum digunakan yang berfungsi sebagai pemanas maupun pendingin, dimana proses pertukaran panas yang terjadi pada heat exchanger disebabkan adanya perbedaaan temperatur. Semakin lama heat exchanger digunakan akan menyebabkan terjadinya fouling (pengotoran) di bagian dalam heat exchanger. Semakin besar fouling yang terjadi akan menyebabkan terjadi penurunan kinerja heat exchanger seperti besarnya laju perpindahan panas aktual dan efektivitas. Oleh karena itu dilakukan analisis heat exchanger untuk mengetahui pengaruh fouling terhadap laju perpindahan panas aktual dan efektivitas heat exchanger. Pada penelitian ini tipe heat exchanger yang digunakan adalah jenis shell and tube, spesifikasi alirannya adalah counter flow, one pass, dengan baffle bertipe singgle segmental, fluida yang digunakan adalah Sollar pada shell dengan suhu masuk 536 °F ke 248 °F dan fluida minyak mentah pada tube dengan suhu masuk 95 °F ke 208,4 °F. Berdasarkan hasil perhitungan, tahanan panas dalam keadaan bersih didapatkan (UC) 157.42 BTU/ jam.ft2.oF, sedangkan tahanan panas dalam keadaan kotor (UD) sebesar 9.28 BTU/ jam.ft2.oF  sehingga didapatkan Nilai Faktor Pengotoran ( Rd )  sebesar 0,101 dan nilai effektifitas alat penukar kalor tipe shell and tube sebesar 63,48 %.

Kata kunci Alat penukar kalor, Shell and tube, Faktor Pengotoran, Effektifitas.


Full Text:

PDF

References


Arsana, Made dkk.2016. Modelling of the single stage an tube heat exchanger. International jurnal of applied engineering research, Vol.11, no 8, pp 5591-5599.

Asadi, M. & Khoskhoo, R.H .2013. Investigasi Faktor Pengotoran Dalam Penukar Panas Kompak. Ruang Ilmiah Jurnal Penelitian Ilmiah. 218-229.

Brogan, RJ. 2011. Shell and tube heat exchanger. http://www.thermopedia.com/content/1121/. Diakses 1 April 2022.

Holman, JP. 2010. Heat Transfer (10th ed). New York: McGraw-Hill.

Sidik, Liu. 2002. Heat Exchanger Selections Raiting and Thermal Design (1th ed). Miami: University of Miami.

Anis, S. And Zainal, Z. A.2011. Tar reduction in biomass producer gas via

mechanical, catalytic and thermal methods: A review”, Renewable and Sustainable

Energy Reviews, 15, pp. 2355-2377.

Thapa, Bhoi, Kumar,dkk.2017. Pengaruh Pendinginan Syngas dan Media Filter Bio massa pada Penghilangan Tar.energi 2017,10,349

R Sudrajat.,(2017). Analisis Kinerja Heat Exchanger Shell & Tube Pada Sistem Cog Booster Di Integrated Steel Mill Krakatau. Jurnal Teknik Mesin (JTM): Vol. 06, No. 3, Juni 2017

Setyoko. (2008). Evaluasi Kinerja Heat Exchanger Dengan Metode Fouling Faktor. Teknik – Vol. 29 no. 2Tahun 2008, ISSN 0852-1697

Arsana, Nada. (2021). Rancang Bangun Baffle Bersudut Pada Heat Exchanger Shell And Tube. JTM. Volume 09 Nomor 01 Tahun 2021, 159 - 164




DOI: https://doi.org/10.35308/jmkn.v8i1.5438

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.