PENGARUH JENIS UMPAN YANG BERBEDA TERHADAP HASIL TANGKAPAN KEPITING BAKAU (Scylla serrata) DENGAN MENGGUNAKAN ALAT TANGKAP BUBU
Abstract
Mangrove crab (Scylla serrata) is one of the fishery commodities that have higheconomic value. In addition, mangrove crab is one of export commodities to several countries such as United States, Europe, Australia, Japan, Hongkong,Taiwan, Singapore and South Korea. In general, the fishing activities of mangrove crabs in the general waters of many fishermen use different baits,it's just not known which bait is best for catching mangrove crabs. The purpose ofthis study is to determine the effect of using different types of bait to the mangrove crab catch by using bubu and know the type of bait that is most effective against the catching of mangrove crab. This research method used Completely Randomized Design (RAL) with three treatments and three replications: P1 = shredded fish, P2 = Shark skin bark, and P3 = Chicken head bait. The parameters in this study are the number of catches, the feed response and the water quality parameters, the results of this study indicate the number of catches P1 = 55.55%, P2 = 22.22% and P3 = 33.33%. While feed response time in this research P1 = 1.61, P2 = 12.03, and P3 = 11.74. From the results of this study showed the use of different baits have a very significant effect on the number of mangrove crabs (scilla serata). While the feedback response also shows the results are very real (Fcal> Ftab).
Full Text:
PDFReferences
Agus, M. 2008. Analisis Carrying Capacity Tambak pada Sentra Budidaya Kepiting Bakau (Scylla sp) DiKabupaten Pemalang Jawa Tengah [Tesis] MSDP Universitas Diponegoro Semarang.
Apritia VA. 2006. Kecenderungan Makan Keong Macan (Babylonia spirata L.) Terhadap Umpan-Umpan Alami [Skripsi]. Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 77 hlm.
Boesono H, Dian A, Susanto EY. 2012. Pengaruh Perbedaan Penggunaan Umpan Terhadap Hasil Tangkapan Ikan Cakalang (Kastsuwonus pelamis) pada Alat Tangkap Huhate di Perairan Ternate Maluku Utara. Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology (1): 138-147.
Direktorat Jenderal Perikanan 1990. Buku Petunjuk Pelaksanaan Struktur Organisasi dan manajemen Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI). Direktorat Bina Prasarana. Jakarta.
Fitri ADP. 2008. Respon Penglihatan dan Penciuman Ikan Kerapu Terhadap Umpan Terkait dengan Efektivitas Penangkapan [Disertasi]. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 215 hlm.
Kasry A. 1996. Budidaya Kepiting Bakau dan Biologi Ringkas. Bharata. Jakarta. 19 hlm.
Kasry, A. 1984. Budidaya Kepiting Bakau dan Biologi Ringkas. Penerbit PT. Bhratara Niaga Meda, Jakarta.
Kasry, A. 1996. Budidaya Kepiting Bakau dan Biologi Ringkas. Bhatara. Jakarta. 93p.
Keenan, C.P., PJF. Davie., DL. Mann. 1999. A Revision of the Genus Scylla De Haan, 1983 (Crustacea :Decapoda : Brachyura : Portunidae). The Rafles Bulletin of Zoology 46 (1) : 127-132.
KKP.2009. Perikanan Budidaya Indonesia. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. Kementerian Kelautan dan Perikanan. Diakses dari http://djpb.kkp.go.id pada tanggal 6 Oktober 2014.
Martasuganda, S. 2003. Bubu (Traps). Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 69 hlm.
Mawardi, M. I. 2001. Pengaruh Penggunaan Jenis Umpan terhadap Hasil Tangkapan Ikan Karang pada Alat Tangkap Bubu (traps) di Pulau Pramuka Kepulauan Seribu. [Skripsi]. Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 63 hlm.
Miller, G., R. Beckwith., C. Fellbaum., D. Gross.,& K. Miller. 1990. WordNet: An on-line lexical database. International journal of lexicography.
Moosa, M.K, I. Aswandy dan A. Kasry. 1985. Kepiting Bakau, Scylla serrata (Forskal) dari Perairan Indonesia. LON-LIPI, Jakarta 18p.
Mossa, K., I.A swandy dan A.Kasry. 1995. Kepiting Bakau Scylla serrata dari Perairan Indonesia. LON – LIPI. 18 hlm.
Mulya, M.B. 2000. Kelimpahan dan Distribusi Kepiting Bakau (Scylla sp.) serta keterkaitannya dengan karateristik biofisik hutan mangrove si suaka margasatwa karang gading dan langkat timur laut provinsi sumatera utara.[Tesis]. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 96 hlm.
Ong, K.S. 1964 The Early Development Stege of (Scylla serrata Forskal) (forskal) (crustacea; portudae) .reared in the laborary Fish lnst glugor. Penang Malaysia proc .IPFC .11(2):135-146 p
Prianto, E. 2007.Peran Kepiting Sebagai Spesies Kunci (Keystone Spesies) pada Ekosistem Mangrove. Prosiding Forum Perairan Umum Indonesia IV.BalaiRisetPerikananPerairanUmum. Banyuasin.
Qomariati, N. Pengaruh Perbedaan Jarak Letak Dan Waktu Perendaman Alat Tangkap Bubu Rajungan (Portunus pelagicus) Terhadap Hasil Tangkapan Di Wilayah Perairan Brondong, Lamongan Jawa Timur. Universitas Lamongan. Lamongan.
Queensland Departement of Primary Industries. 1989. Life Cycle of Mud Crab (Scylla serrata). QDPI leaflet.QL. 84002. Brisbane. 1p.
Rakhmadevi CC. 2004. Waktu Perendaman dan Periode Bulan Pengaruh Terhadap Kepiting Bakau Hasil Tangkapan Bubu di Muara Sungai Radak Pontianak [Skripsi]. Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor. 83 hlm.
Ramdani D. 2007. Perbandingan Hasil Tangkapan Rajungan pada Bubu Lipat dengan Menggunakan Umpan yang Berbeda [Skripsi]. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 85 hlm.
Rangka NA. 2007. Status Usaha Kepiting Bakau Ditinjau dari Aspek Peluang dan Prospeknya. Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau. Neptunus (14) No. 1. hlm 90-100.
Riyanto M. 2008. Respon Penciuman Ikan Kerapu Macan (Epinephelus fuscoguttatus) Terhadap Umpan Buatan [Tesis]. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor. 137 hlm.
Rochiman, K. 1989. Dasar Perancangan Percobaan dan Rancangan Acak Lengkap. Universitas Airlangga. Surabaya. hlm. 53-104
Samudro , T 2015 .KKP gagalkan pengirima 800 ekor kepiting hidup Http ://WWW .antaranews.com /berita / 474961 kkp –gagalkan –pengriman -800- ekor –kepiting –hidup
Samuki, L. 2014. Analisis Tingkat Pendapatan Nelayan Dengan Menggunakan Alat Tangkap Jaring Insang (Gill Net) Di Kecamatan Meureubo. [Skripsi]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas teuku Umar. Meulaboh.
Setiawan dan triyanto. 2012. Studi kesesuaian lahan untuk pengembangan silvofishery kepiting bakau di kabupaten berau, Kalimantan timur. Limnotek, 19(2) : 158-165 hlm.
Subani, W. dan Barus, H.R, 1988/1989. Alat Pengkapan Ikan dan UdangLaut diIndonesia. Balai Penelitian Perikanan Laut, Jakarta.
Suryani, M.et al, 2006.Ekologi Kepiting Bakau (Scylla serrata Forskal) dalam Ekosistem Mangrove di Pulau Enggano Provinsi Bengkulu.Tesis Program Pascasarjana Manajemen Sumberdaya Pantai. Universitas Diponegoro Semarang.
Tahmid, M. Fahrudin, A. Yusli, W. 2015. Kualitas habitat kepiting bakau (Scylla serrata) pada ekosistem mangrove teluk bintan, kabupaten bintan, kepulauan riau. Jurnal ilmu dan teknologi kelautan tropis. Vol. 7, No. 2. hlm. 355-551. Des 2015
Tiku, M. 2004 .pengaru jenis umpan dan waktu pengoperasian bubu lipat terhadap hasil tangkapan kepiting bakau (Scylla serrata) di kecamatan kubu kabupeten Pontianak [Tesis] Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor 56-60 hlm.
DOI: https://doi.org/10.35308/jpt.v5i2.1031
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 JURNAL PERIKANAN TROPIS
Jurnal Perikanan Tropis (print ISSN 2355-5564 ;online ISSN 2355-5572), is published by the Faculty of Fisheries and Marine Science Universitas Teuku Umar, Indonesia .
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License