STUDI INTERSEPSI BERBAGAI KELAS UMUR KELAPA SAWIT

Muhammad Ikhsan Muhammad Ikhsan, Meidia Refiyanni, Imun Safriana

Abstract


Seiring dengan Meningkatnya permintaan akan bahan baku untuk pembuatan minyak dari kelapa sawit (palm oil) maka pembukaan lahan untuk perkebunan juga semakin besar, akibatnya tutupan lahan menjadi berpengaruh terhadap jumlah air yang diresap oleh tanah karena terjadinya intersepsi.   Intersepsi hujan oleh tanaman adalah proses tertahannya air hujan pada permukaan tanaman yang kemudian diuapkan kembali  ke  atmosfer  atau  diserap  oleh  tanaman  yang  bersangkutan.  Air  hujan  yang  jatuh  diatas tanaman tidak langsung sampai ke permukaan tanah untuk berubah menjadi aliran permukaan (surface run off), tetapi untuk sementara air hujan akan ditampung oleh tajuk, batang dan tanaman. Setelah tempat- tempat tersebut jenuh air, air hujan akan sampai ke permukaan tanah melalui air lolos (throughfall) dan aliran batang (stemflow). Dalam analisis keseimbangan air, intersepsi diperlakukan sebagai kehilangan air (rainfall interception loss) jenis tanaman yang digunakan pada penelitian ini adalah tanaman kelapa sawit. Hal ini disebabkan karena daerah sekitar banyak terdapat perkebunan kelapa sawit. Tujuan studi ini adalah mengetahui  besarnya  intersepsi  kelapa  sawit  dari  berbagai  kelas  umur.  Penelitian  dilakukan  secara langsung di lapangan pada perkebunan kelapa sawit yang terletak di PT. Scofindo Nagan Raya. Untuk mengetahui besarnya nilai intersepsi air hujan dapat dilakukan melalui pendekatan neraca volume yaitu dengan mengukur curah hujan, air lolos dan aliran batang. Hasil penelitian akan didapatkan hubungan antara curah hujan dengan intersepsi hujan berbeda pada tiap kelas umur. Luas proyeksi tajuk  dan curah hujan berpengaruh terhadap intersepsi, air lolos dan aliran batang. Hubungan ini akan membentuk persamaan regresi yang akan digunakan dalam menghitung besarnya intersepsi hujan oleh perkebunan kelapa sawit. Hasil perhitungan didapatkan intersepsi yang terjadi pada pohon kelapa sawit yang 10 tahun adalah sebesar 40,81% mm dan yang 20 tahun adalah 64,04% dari total curah hujan sebesar 225,00 mm. Perhitungan air lolos yang 10 tahun sebesar 56,62 % dan yang 20 tahun sebesar 36,25%. Perhitungan aliran batang yang 10 tahun adalah 7,17% dan yang 20 tahun sebesar 3,12%. Semakin besar curah hujan maka intersepsi semakin besar, dan semakin tua umur kelapa sawit maka intersepsi juga semakin besar.

 

 

Kata Kunci: Tanaman Kelapa sawit,  intersepsi, air lolos, aliran batang

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.35308/jts-utu.v1i1.719

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Jurnal Teknik Sipil