DUGAAN SERAPAN KARBON PADA VEGETASI MANGROVE, DI KAWASAN MANGROVE DESA BEUREUNUT, KECAMATAN SEULIMUM, KABUPATEN ACEH BESAR

Crisna Akbar, Yudimi Arsepta, Irma Dewiyanti, Samsul Bahri

Abstract


Mangrove adalah tumbuhan yang mampu hidup pada perairan asin dan pada daerah pasang surut. Secara umum mangrove berfungsi sebagai tempat berkumupulnya berbagi macam biota laut, tempat mencari makan, tempat pemijahan, dan juga sebagai tempat asuhan berbagai macam biota. Mangrove juga memiliki fungsi secara fisik, yaitu sebagai penahan gelombang tsunami, panahan amukan angin dan untuk menahan erosi. Fungsi ekomois dari mangrove adalah dapat dijadikan sebagai bahan bakar kayu dan juga bahan obat-obatan. Hutan mangrove memiliki peran yang sama dengan hutan yang lainnya untuk penyerap karbon dioksida (CO2¬) sehingga dapat membantu dalam pencegahan perubahan iklim. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menduga serapan karbon (C) pada vegetasi mangrove di kawasan mengrove Desa Beureunut, Kecamatan Seulimum, Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Juli 2014, di kawsan mangrove Desa Beureunut. Metode sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Purposive sampling untuk menentukan tiga stasiun pengamatan, sampel diambil sekali tanpa pengulangan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa mangrove pada kelas tinggi >100 cm memiliki peran dalam penyerapan karbon terbanyak yaitu sebesar 397,53 g/pohon. Bagian pohon yang paling banyak menyerap karbon adalah bagian batang pada kelas tinggi >100, yaitu 194,58 g/pohon. Semakin besar biomassa, maka akan semakin besar pula potensi serapan karbonnya.


Full Text:

PDF

References


Amira, S., 2008. Pendugaan biomassa jenis Rhizophora apiculata di hutan mangrove Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Tugas Akhir, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Arief, A., 1994. Hutan, hakekat dan pengaruhnya terhadap lingkungan. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.

Bengen, D.G. 2000. Ekosistem dan sumber daya alam pesisir. Pusat Sumber Daya Pesisir dan Lautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor

Brown, S. 1997. Estimating Biomassa dan Biomassa Change for Tropical Forest, a Primer. FAO Forestry Paper 134. Rome.

Cheryl, P., Hairiah, K., Noordwijk, M.V. 1994. Methods of Sampling Above and Below Ground Organic Pools for Asb Sites. Di dalam: Mudiyarso, D., Hairiah, K., Noordwijk, M.V. 1994. Modeling and Measuring Soil Organic Matter Dynamics and Greenhouse Gas

Emissions after Forest Conversion. ASB-Indonesia Report number 1.

Bogor.

Dahuri, R. 1996. Pengelolaan sumber daya wilayah pesisir dan lautan secara terpadu. Pradnya Paramita. Jakarta

Gunarto. 2004. Konservasi mangrove sebagai pendukung sumber hayati Perikanan Pantai. Jurnal Litbang Pertanian Vol. 23 No.1. Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau. Sulawesi Selatan.

Hapsari, M.R. 2011. Pendugaan serapan karbon pada tanaman mangrove di Desa Sawah Luhur Serang, Banten. Skripsi tidak diterbitkan. Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Haryani, N.S. 2013. Analisis perubahan hutan mangrove menggunakan Citra Landsat. Jurnal Ilmiah WIDYA Vol. 1 No.1 :

Juni – Mei. 2013. Peneliti Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh –

LAPAN. Probolinggo.

Heriyanto N.M., Subiandono, E. 2012. Komposisi dan struktur tegakan, biomasa, dan potensi kandungan karbon hutan mangrove di Taman Nasional Alas Purwo. Jurnal Penelitian dan Konservasi Alam Vol. 9 No.1 : 023-032. Pusat Penelitian dan Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi. Bogor.

Hilmi, E. 2003. Model pendugaan kandungan karbon pada pohon kelompok Rhizopora sp dan Bruguiera sp dalam tegakan mangrove, studikasus di Indragiri Hilir Riau. Karya Ilmiah tidak diterbitkan. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.

International Panel on Climate Change. 2003. IPPC guidelines for nation greenhouse inventories. Reference manual IPCC.

Jenkins, C.J., D.C. Chojnacky., L.S. Heath, and R.A. Birdsey. 2003. Nationalscale biomassa estimators for United States tree species. Forest Science vol 49(1). United States.

Kasjian, R. dan Juwana, S. 2007. Biologi laut. Djambatan. Jakarta.

Kusmana, C., S. Sabiham., K. Abe and H. Watanabe. 1995. Habitat mangrove dan biota. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Kusmana, C., S. Sabiham., K. Abe and H. Watanabe. 2000. Pengelolaan ekosistem mangrove secara berkelanjutan dan berbasis masyarakat. Karya ilmiah tidak diterbitkan. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

MoE. 1999. Final draft National action plan on climate change of Indonesia. The State Ministry of Environment the Republic of Indonesia. Jakarta.

MoE. 2001. Final draft identification of less greenhouse gasses emission technologies in Indonesia. Ministry of Environment. Jakarta

Mudiyarso, D., Hairiah, K., Noordwijk M.V. 1994. Modelling and measuring soil organic matter dynamics and greenhouse gas emissions after forest conversion. ASB-Indonesia Report

number 1. Bogor.

Munari, S. 2011. Teknik Pendugaan Cadangan Karbon. Merang Redd Pilot Project – German International Cooperation. Palembang.

Patang. 2012. Analisis strategi Pengelolaan Hutan Mangrove (Kasus Di Desa Tongke-Tongke Kabupaten Sinjai). Jurnal Agrisistem, Desember 2012, Vol. 8 No. 2. Politeknik Pertanian Negeri Pangkep. Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep).




DOI: https://doi.org/10.35308/jlaot.v1i2.2314

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Crisna Akbar, Yudimi Arsepta, Irma Dewiyanti, Samsul Bahri

                                 Jurnal Laot Ilmu Kelautan 
                    e-ISSN: 2684-7051  I  DOI: 10.35308
Jl. Alue Peunyareng, Ujong Tanoh Darat, Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, Aceh 23681, Indonesia
(0655) 7110535 l +6285361163215 l +6282268863033
License Creative Commons is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License