Penggunaan Teknologi Biorock® Terhadap Pertumbuhan dan Tingkat Kelangsungan Hidup Karang Acropora di Perairan Karang Jeruk Kabupaten Tegal

Beni Sabdo Nugroho, Noor Zuhry, Retno Budhiati

Abstract


Perairan Karang Jeruk merupakan salah satu destinasi ekosistem terumbu karang yang terdapat di Kabupaten Tegal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan dan laju pertumbuhan serta tingkat kelangsungan hidup karang bercabang Acropora yang ditransplantasi dengan metode biorock®di Perairan Karang Jeruk Kabupaten Tegal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dan observasi. Kemudian dianalisis melalui uji t-Students dengan menggunakan SPSS versi 16. Berdasarkan hasil penelitian, pertumbuhan mutlak karang Acropora pada stasiun biorock®lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan mutlak pada stasiun kontrol, baik untuk tinggi maupun untuk diameter. Dapat dilihat pertumbuhan mutlak tinggi pada stasiun biorock®44,9750 ± 15,3901 mm sedangkan pada stasiun kontrol 2,1675 ± 0,6726 mm serta pertumbuhan mutlak diameter pada stasiun biorock®0,8350 ± 0,2177 mm sedangkan pada stasiun kontrol 0,2025 ± 0,0835 mm. Laju pertumbuhan karang Acropora pada stasiun biorock®lebih cepat dibandingkan dengan laju pertumbuhan pada stasiun kontrol, baik untuk tinggi maupun untuk diameter. Dapat dilihat laju pertumbuhan tinggi pada stasiun biorock®11,2438 ± 3,8475 mm bulan-1 sedangkan pada stasiun kontrol 0,5419 ± 0,1682 mm bulan-1 serta laju pertumbuhan diameter pada stasiun biorock®0,2088 ± 0,0544 mm bulan-1 sedangkan pada stasiun kontrol 0,0506 ± 0,0209 mm bulan-1. Tingkat kelangsungan hidup karang pada stasiun biorock®dan stasiun kontrol 100%.


Keywords


Acropora, Karang Jeruk, Terumbu Karang, Biorock.

Full Text:

PDF

References


Amirah, A. 2011. Studi Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Karang Acropora Formosa (Veron & Torrence, 1979) Menggunakan Teknologi Biorock di Pulau Barrang Lompo Kota Makasar. Skripsi. Program Studi Manajemen Sumberdaya Perikanan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. UNHAS, Makasar.

COREMAP II. 2007. Pedoman Umum Pengelolaan Berbasis Masyarakat COREMAP. Ditjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta.

Dahuri, R. 2003. Keanekaragaman Hayati Laut: Aset Pembangunan Berkelanjutan Indonesia. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

DestyaT., A. S. Mubarak, A. T. Mukti. 2011. Pengaruh Luas Penutupan Terumbu Karang Pada Lokasi Biorock Dan Reef Seen Terhadap Keragaman Spesies Ikan Di Wilayah PerairanPemuteran Bali. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. Vol. 3 No. 2.

Goreau, T.J., E. Hagberg, D. Trevor. 2007. Biorock Coral Reef Restoration And Shore Protection Projects In Majuro. Republic Of The Marshall Island. Preliminary Report. Global Coral Reef Alliance.37 Pleasant Street Cambridge, USA.

Suharsono.1984. Pertumbuhan Karang. Oseana Pusat Penelitian Biologi Laut LON-LIPI, Jakarta.

Zamani, N., R. Bachtiar, H. Maddupa. 2008. The Impact Of Biorock To Growth rate And Survival Rate Of Coral Transplant In Tanjung Lesung. West Java. Indonesia. Marine Science And Technology. Bogor Agriculture University. Bogor. Indonesia. Proceeding of Coral Reef Management Symposium on CORMAP II. Hal. 158-163.

Zuhry, N. 2011. Identifikasi dan Inventarisasi Potensi Karang Jeruk. Fakultas Perikanan Universitas Pancasakti, Tegal.




DOI: https://doi.org/10.35308/jlaot.v3i2.3488

Refbacks



Copyright (c) 2021 Beni Sabdo Nugroho

                                 Jurnal Laot Ilmu Kelautan 
                    e-ISSN: 2684-7051  I  DOI: 10.35308
Jl. Alue Peunyareng, Ujong Tanoh Darat, Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, Aceh 23681, Indonesia
(0655) 7110535 l +6285361163215 l +6282268863033
License Creative Commons is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License