Teknik Penanganan dan Identifikasi Mamalia Laut Terdampar di Pantai Ujung Seukee, Aceh Besar

Raudhatul Husna, Ika Kusumawati

Abstract


Mamalia laut merupakan spesies yang sensitif terhadap sekitar, sedikit gangguan dapat menyebabkan disorientasi hingga terdampar. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk melakukan penangan dan identifikasi dari terdamparnya mamalia laut. Penelitian dilakukan pada tanggal 10 November 2022 tepat di lokasi mamalia laut terdampar yaitu di pantai Pasie Ujong Seukee, Kabupaten Aceh Besar. Penelitian dilakukan dengan metode kuantitatif, data dikumpulkan melalui analisis visual untuk identifikasi jenis mamalia laut, serta observasi lapangan. Teknik penanganan mamalia laut terdampar dilakukan sesuai pedoman buku “Penanganan Mamalia Laut di Indonesia”. Mamalia laut yang ditemukan terdampar diberikan keterangan kode 2 dengan kategori terdampar tunggal. Setelah melakukan penanganan di lokasi terdampar, maka dilakukan proses identifikasi. Hasil menunjukkan bahwa mamalia laut yang terdampar merupakan spesies Lumba – Lumba Hidung Botol (Tursiops truncatus) dan berjenis kelamin betina. Tubuh dari lumba –lumba didapati banyak luka – luka. Lumba-lumba yang sudah dalam kondisi mati direlokasi ke Laboratorium Patologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala untuk pengamatan luka fisik. Kemudian dibawa ke cold storage Lampulo milik Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Aceh untuk menunggu penerbitan izin nekropsi dari BKSDA Provinsi Aceh.


Keywords


Aceh Besar,Disorientas,Lumba–lumba,Mamalia Laut,Terdampar

Full Text:

PDF

References


Carwardine, M. 1995. Smithsonian handbooks: Whales, dolphins, and porpoises. Dorling Kindersley Publishing, Inc. New York, NY. 256 h

Dermawan, A. 2009.Upaya Menyelamatkan Perburuan Ikan Paus dalam Majalah Samudera, Edisi April 2009

Forney KA. 2000. Environmental models of cetacean abundance: reducing uncertainty in population trends.Conservation Biology 14: 1271– 1286

Iqbal, D. 2016. Makin banyak hiu terdampar di Pangandaran. Ada Apa? Dari Flora Fauna, http://www.mongabay.co.id/ 2016/12/05/makin-banyak-mamalialaut-terdampar-di-pangandaran-adaapa/. 5 Desember 2016. [Diunduh pada 12 Februari 2022].

Mead, J. G. dan J. P. Gold. 2002. The smithsonian answer book: Whales anddolphins in question. Smithsonian Institution Press. Washington, D.C

Moore S E and Kuletz K J 2018 Marine birds and mammals as ecosystem sentinels in and near distributed biological Observatory regions: an abbreviated review of published accounts and recommendations for integration to ocean observatories Deep-Sea Res. I

Mujiyanto, M., Riswanto, R., & Nastiti, A. S. (2018). Effectiveness of sub Zone Cetacean Protection in Marine Protected Areas Savu Sea National Marine Park, East Nusa Tenggara. Coastal and Ocean Journal, 1(2), 1-12

Panigada S, Notarbartolo di Sciara G, Zanardelli Panigada M, Airoldi S, Borsani JF, Jahoda M. 2005. Fin whales (Balaenoptera physalus) summering in the Ligurian Sea: distribution, encounter rate, mean group size and relation to physiographic variables. Journal of Cetacean Research and Management 7: 137–145

Priyasidharta, D. 2016 Paus terdampar di Probolinggo, ini kata ahli mamalia laut. https://m.tempo.co/read/news/2016/06/16/058780576/paus-terdam par-di-probolinggo-ini-kata-ahli-ma malia-laut. 16 Juni 2016. [Diunduh pada 12 Februari 2022]

Yusron, E. (2012). Biodiversitas Jenis Cetacean di Perairan Lamalera, Kupang, Nusa Tenggara Timur. Indonesian Journal of Marine Sciences/Ilmu Kelautan, 17(2), 59-62




DOI: https://doi.org/10.35308/jlik.v4i2.5288

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Raudhatul Husna, Ika Kusumawati

                                 Jurnal Laot Ilmu Kelautan 
                    e-ISSN: 2684-7051  I  DOI: 10.35308
Jl. Alue Peunyareng, Ujong Tanoh Darat, Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, Aceh 23681, Indonesia
(0655) 7110535 l +6285361163215 l +6282268863033
License Creative Commons is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License