Kondisi Hutan Mangrove di Pesisir Pantai Thailand, Kepulauan Simeulue, Aceh

Roma Amplijanur, Mohamad Gazali, Rina Syafitri

Abstract


Kajian struktur komunitas mangrove di kawasan Labuhan Bakti Pantai Selatan Kabupaten Simeulue bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis mangrove. Analisis keanekaragaman mangrove yang dilakukan dengan menggunakan metode transek yaitu membuat plot – plot  dengan diameter 10 x 10 meter. Adapun data yang dihasilkan dapat berupa indeks kepadatan, frekuensi, dominasi, kepentingan, dan keseragaman. Selain itu, data pendukung yang diprole atau yang didapat berupa parameter fisika dan biologi. Dari hasil pengamatan di lapangan telah diidentifikasi empat jenis mangrove yaitu Littorea racemosa, Rhizopora apiculata, Lumnitzera littorea, Rhizopora stylosa. Nilai yang paling signifikan adalah untuk Rhizophora apiculata dan Rhizophora Styloza, sebesar 267,8%, berdasarkan indeks yang didapat memiliki tingkat keseragaman yang rendah yaitu 0,34% di daerah pesisir pantai Labuhan Bakti. Faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan mangrove berkisar suhu 27,60C – 29,40C, salinitas 6% -24,3%, densitas 0,004 – 0,014, ph 7,12 – 7,57. Bentuk tanah yang di tumbuhi oleh mangrove dipesisir Pantai Labuhan Bakti memiliki tekstur tanah pasir berlumpur.


Full Text:

PDF

References


Agus Wahid , Y. E & Darwanto. 2016. Penguatan Ekosistem Mangrove Untuk Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir. Eko-Regional. 11(1):1-9.

Ambarwulan, W ., Kusmaryandi, N., Kusmana, C., & Kardono, P. 2016. Land Use, Land Cover and Mangrove Diversity in the Indonesia Outermost Small Islands of Rote and Dana. Advanced in Envirormental Sciences. 8(2). 182-193.

Cahyanto, T., & Kuraesin, R. 2013. Struktur Vegetasi Mangrove Di Pantai Muara Marunda Kota Adminitrasi Jakarta Utara Provinsi DKI Jakarta. Jurnal Istek. 7(2).

Desyana Putri, 2016. Faktors Influencing Biodiversity and Distributional Gradients in Mangroves. Global Ecology and BiogeograpHy 7:27-47.

Donato DC, Kauffman JB, Mudiyarso D, Kurnianto S, Stidham M, Kanninen M. 2012. Mangrove adalah salah satu hutan terkaya karbon di kawasan tropis. Brief CIFOR No.12. Tersedia pada: http://www.cifor.org/publications/pdf files/infobrief/3773-infobrief.pdf.

Giri C, Ochieng E, Tieszen LL, Zhu Z, Singh A, Loveland T, Masek J, Duke N. 2011. Status and Distribution of manrove forest of the world using earth observation satellite data. Global Ecology and Biogeography

Harahap, B. (2015). Keanekaragaman Jenis dan Potensi Tegakan Pada Kawasan Hutan Lindung Gunung Raya Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat. Jurnal Hutan Lestari, 53(9): 1689-1699. http://dx.doi.org/10.26418/jhl.v3i

Odum, W. E. & E. J. Heald 1971. The Detritus Based Food Web Of An Estuarine Mangrove Community. Estua. Res. 1: 265-268.

Rahardi, W ., & Suhardi, R. M. 2016. Keanekaragaman Hayati dan Jasa Ekosistem Mangrove di Indonesia.

Setyo Budi Susilo, A. & Y. Ulumuddin.2018. Species Diversity of RhizopHora in Tambelan Island, Natuna Sea, Indonesia. Biodiversityas 13(4), 172-177.

Warpur, M. 2016. Strategi Pengolohan Mangrove Melalui Analisis Tingkat Kerusakan ( Studi Kasus : Kecamatan Teluk Bintan, Kabupaten Bintan). Tesis. Institut Pertanian Bogor. Bogor.




DOI: https://doi.org/10.35308/jlik.v4i2.5555

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Roma Amplijanur, Mohamad Gazali, Rina Syafitri

                                 Jurnal Laot Ilmu Kelautan 
                    e-ISSN: 2684-7051  I  DOI: 10.35308
Jl. Alue Peunyareng, Ujong Tanoh Darat, Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, Aceh 23681, Indonesia
(0655) 7110535 l +6285361163215 l +6282268863033
License Creative Commons is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License