Pendampingan Metode Pembelajaran Storytelling Dalam Program Konservasi Penyu Laut di SMAN 1 Samatiga Aceh Barat

Rina Syafitri, Mohamad Gazali, Faizatul Husna

Abstract


Pesisir Aceh Barat memiliki topografi laut yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia dengan beragam biota-biota laut yang tersebar di pesisir dan laut. Salah satu biota laut yang terancam punah adalah penyu laut di alam. Hal ini perlu dilakukan upaya konservasi penyu yang bertujuan mempertahankan populasi hewan tersebut. Oleh karena itu, kami melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat dengan melakukan pendampingan menggunakan metode pembelajaran Storytelling kepada siswa/siswi SMAN 1 Samatiga Aceh Barat. Tujuan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat adalah untuk menumbuhkan kesadaran dalam melestarikan penyu laut di pesisir Aceh Barat. Metode pelaksanaan melalui pendekatan individual dan klasikal. Pendekatan klasikal dilakukan pada saat pemberian teori tentang penyu melalui metode bercerita dan pendekatan individual dilakukan pada saat latihan dan pengisian puzzle. Adapun metode yang digunakan adalah metode pembelajaran storytelling. Hasil pelaksanaan pengabdian meliputi penyampaian materi tentang pengenalan hewan penyu dengan metode pembelajaran berbasis retelling story. Berdasarkan hasil kegiatan, dapat diidentifikasi bahwa tingkat pemahaman siswa mengenai penyu melalui metode storytelling adalah sebesar 85%. Hal ini terlihat dari output kegiatan berupa kegiatan retelling story (bercerita kembali) dan penyusunan puzzle. Siswa juga memberi tanggapan positif dan antusias dimana informasi yang disediakan memberikan wawasan mengenai penyu yang ada disekitar mereka. Selain itu, kami melakukan pemutaran video animasi penyu dengan menyajikan konten-konten tentang pola kehidupan penyu di alam dan menyisipkan pesan-pesan moral akan pentingnya melestarikan penyu laut.


Keywords


Penyu laut; Storytelling; Konservasi; Metode Pembelajaran; Pendampingan

Full Text:

PDF

References


Hughes, G.R., 1977. Sea Turtles, “A Sample Guide to the Southern African SpecieswithNotes of Interest on their General Biology”. Migration and ConversationStatus. Natal Parks Boards.

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP-RI). 2015. Surat edaran dari Menteri Perikanan dan Kelautan Nomor 526/MEN-KP/VIII/2015 Tentang Pelaksanaan Perlindungan Penyu, telur, Bagian Tubuh dan/atau Produk Turunannya. Jakarta.

Nuitja, I.N.S. 1992. Biologi dan Ekologi Pelestarian Penyu Laut. Bogor: IPB Press.

Salim, N., 1992. Studi Laju Pertumbuhan Juvenil Penyu Sisik Pada Pemberian JenisMakanan dan Pergantian Air yang Berbeda. Karya Ilmiah. JurusanManajemen Sumberdaya Perairan. IPB : bogor.

Soehartono T. dan A. Mardiastuti. 2003. Pelaksanaan Konvensi CITES di Indonesia. Jakrta: Japan International Cooperation Agency (JICA).

Tomascik. 1997. The Ecology of the Indonesian Sea part 2. Singapore: Peripilus Edition.




DOI: https://doi.org/10.35308/baktiku.v2i1.1890

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Jurnal Pengabdian Masyarakat: Darma Bakti Teuku Umar

Jurnal Pengabdian Masyarakat: Darma Bakti Teuku Umar
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Teuku Umar
 darmabakti@utu.ac.id
 (0655) 7110535  I  +625372609407  l  +6282322266622
 Jl. Alue Peunyareng, Ujong Tanoh Darat, Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, Aceh 23681, Indonesia 

Creative Commons License

Jurnal Pengabdian Masyarakat: Darma Bakti Teuku Umar is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.