Makna Simbolik Ritual Nyerah dan Namatkon Bacoan pada Upacara Peusenat dalam Masyarakat Keluwat

Akhwanto Muzain, Azis Muslim, Muhyi Atsarissalaf

Abstract


This article discusses Clifford Geertz's theory of symbolic interpretivism by taking the nyerah and namatkon bacoan rituals at the peusenat ceremony in the Keluwat tribe in South Aceh district as the object of study. In social life, the Keluwat tribe views every procession carried out in rituals as having its own meaning and purpose. This research is descriptive with a qualitative approach and uses ethnographic design, data analysis using the interpretative model by Clifford Geertz. The results showed that the nyerah ritual is a form of glorification of the teacher as a healer who handles problems in the form of safety, healing and health. While the namatkon bacoan ritual is a proof that the child who will be circumcised will grow up, this ritual is also a sharia which is then made a tradition by the Keluwat community. The meaning of symbols in the nyerah and namatkon bacoan rituals emically is a hope, prayer, and message conveyed by parents. The symbolic meaning in terms of ethics is syncretism and mechanical solidarity.


Keywords


Symbolic Interpretivism Theory, Nyerah and Namatkon Bacoan Rituals, Khitan, Keluwat

References


Abidin, M.Z., 2009. Islam dan Tradisi Lokal dalam Perspektif Multikulturalisme. Millah, 8(2), hal.298–309.

Anggraini, T., Fitriani, E. dan Amri, E., 2020. Makna Simbol Upacara Kematian: Suntiang Bungo Sanggua dan Saluak. Jurnal Socius: Journal of Sociology Research and Education, 7(1), hal.45–53. https://doi.org/10.24036/scs.v7i1.179.

Busro dan Qodim, H., 2018. Perubahan Budaya dalam Ritual Slametan Kelahiran di Cirebon, Indonesia. Jurnal Studi Agama dan Masyarakat, 14(2), hal.127–147. https://doi.org/10.23971/jsam.v14i2.699.

Creswell, J.W., 2014. Research Design : Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. 4 ed. California: Thousand Oaks: SAGE Publications.

El Amady, M.R., 2015. Etik Dan Emik Pada Karya Etnografi. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, 16(2), hal.167–189. https://doi.org/10.25077/jantro.v16i2.24.

Eliade, M., 1987. The Sacred and The Profane: The Nature of Religion. New York: Harcourt Brace Jovanovich.

Geertz, C., 1973. The Interpretation of Cultures. New York: Basic Book.

Geertz, C., 2014. Agama Jaw: Abangan, Santri, Priyayi dalam Kebudayaan Jawa. Depok: Komunitas Bambu.

Hafid, A. dan Raodah, 2019. Makna Simbolik Tradisi Ritual Massorong Lopi-Lopi oleh Masyarakat Mandar di Tapango, Kabupaten Polman, Provinsi Sulawesi Barat. WALASUJI, 10(1), hal.33–46.

Hasbullah, Toyo dan Pawi, A.A.A., 2017. Ritual Tolak Bala Pada Masyarakat Melayu (Kajian Pada Masyarakat Petalangan Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan). Jurnal Ushuluddin, 25(1), hal.83–100. https://doi.org/10.24014/jush.v25i1.2742.

Hendro, E.P., 2020. Simbol: Arti, Fungsi, dan Implikasi Metodologisnya. Endogami: Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi, 3(2), hal.158–165.

Hernawan, W., Zakaria, T. dan Rohmah, A., 2020. Sinkretisme Budaya Jawa dan Islam dalam Gamitan Seni Tradisional Janengan. Religious: Jurnal Studi Agama-Agama dan Lintas Budaya, 4(3), hal.161–176.

Ismawardi, 2018. Syari’at Islam Dalam Lingkup Keberagaman Masyarakat Aceh. Bidayah: Studi Ilmu-Ilmu Keislaman, 9(2), hal.165–182.

Maifianti K. S., Sarwoprasodjo S. dan Susanto D., 2014. Komunikasi Ritual Kanuri Blang sebagai Bentuk Kebersamaan Masyarakat Tani Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat Propinsi Aceh. Jurnal Komunikasi Pembangunan, 12(2), hal.1–6.

Manan, A. dan Munir, A., 2016. Nilai-nilai pendidikan dalam ritual daur hidup masyarakat Kluet Timur, Kabupaten Aceh Selatan. Banda Aceh: Balai Pelestarian Nilai Budaya Aceh.

Mechtraud, S., 1955. Durkheim’s Concept of Solidaritiy. Philippine Sociological Society, 3(3), hal.23–27.

Mulyadi, A., 2018. Memaknai Praktik Tradisi Ritual Masyarakat Muslim Sumenep. Endogami: Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi, 1(2), hal.124–135. https://doi.org/10.14710/endogami.1.2.124-135.

Pranata, L. dan Ikhsan, R., 2018. Ritual Tari Tauh dalam Kenduri Sko (Studi Interpretivisme Simbolik: Masyarakat Desa Lolo Hilir). Sejarah dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya, 12(1), hal.49–59.

Rahmawati, S., Al-uswah, H., B, S.A., Mubriqoh, L.A., Mutia, D.H., Musyafaq, Azzaki, M.A. dan Wafidhi, A., 2019. Tradisi Tirakatan di Ngoro-Oro: Analisis Budaya Masyarakat menurut Perspektif Badawa Ibnu Khaldun dan Solidaritas Emile Durkheim. In: Prosiding Konferensi Pengabdian Masyarakat. hal.451–454.

Samwil, Rijal, F. dan Martina, D., 2022. Nilai Adat Istiadat dalam Sunat Rasul di Gampong Gunung. TAZKIR: Jurnal Penelitian Ilmu-ilmu Sosial dan Keislaman, 8(1), hal.133–146. https://doi.org/10.24952/tazkir.v8i1.5800.

Siburian, A.L.M. dan Malau, W., 2018. Tradisi Ritual Bulan Suro pada Masyarakat Jawa di Desa Sambirejo Timur Percut Sei Tuan. Gondang: Jurnal Seni dan Budaya, 2(1), hal.28–35. https://doi.org/10.24114/gondang.v2i1.9764.

Weismann, I.T.J., 2005. Simbolisme Menurut Mircea Eliade. Jurnal Jaffray, 2(1), hal.54–60.

Wirdanengsih, Sauri, S., Budimansyah, D. dan Suresman, E., 2017. Makna Simbolik Upacara Khatam Quran Anak-Anak pada Perguruan Quran Awaliyah (PGA) di Nagari Balai Gurah Sumatera Barat. AKADEMIKA, 13(1), hal.12–19.




DOI: https://doi.org/10.35308/jcpds.v9i2.6772

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Community : Pengawas Dinamika Sosial 
ISSN 2477-5746 (cetak); ISSN 2502-0544 (online)
Prodi Sosiologi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Teuku Umar
Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Aceh 23681, Indonesia 
email: jcommunityutu@gmail.com |sosiologi@utu.ac.id| http://sosiologi.utu.ac.id
________________________________________________________________________________

 Community : Pengawas Dinamika Sosial dilisensikan dengan Lisensi Internasional Creative Commons Attribution 4.0 .