Penanganan Sistem Drainase Parit M. Sohor Di Kota Pontianak

doddy cahyadi saputra

Abstract


High intensity rainfall that occurs can cause puddles if the condition of the drainage system is not well maintained. The development of Pontianak City Infrastructure has resulted in land use changes that was originally in the form of vacant land converted into residential areas or other economic activities. The existing condition of the drainage channel at M. Sohor Road is not able to accommodate rainwater discharge in the rainy season. In the existing conditions for land use, there is no rainwater catchment area. The management of floods with arranging the drainage system has been ineffective so we need an environmentally drainage system arrangement concept.  Identification of the hydrological and hydrolic conditions that exist in the catchment area of the M. Sohor channel is required. The hydrological analysis in this study includes testing the consistency of rainfall data in Pontianak City, selecting a rain distribution that matches the rainfall data pattern, calculating the time concentration, rainfall intensity and the total discharge from domestic discharge and design discharge of 2, 5, 10 years. The hydraulic analysis in this study includes the design of a channel cross section design as a channel normalization plan. The total flow discharge in M.Sohor channel for a 2-year return period is 2.22 m3/s, a 5-year return period of 2.75 m3/s and a 10-year return period of 3.09 m3/s. Environmental insight drainage can be done by planting shrub plants that can reduce air pollution such as Croton and Bougainvillea, arranging M. Sohor Road to be friendly with pedestrians controlling excess rainwater discharge caused by the rain process through rain water harvesting techniques.

References


Agus Fahmudin, Anda Markus, Jamil Ali, Masganti. 2016. Lahan Gambut Indonesia: Pembentukan, Karakteristik, dan Potensi Mendukung Ketahanan Pangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Jakarta.

Anonim. 1987. Standar Perencanaan Irigasi, Kriteria Perencanaan Bagian Saluran KP-03. Direktorat Jendral Sumber Daya Air Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta.

Anonim. 1990. Petunjuk Drainase Permukaan Jalan Nomor 008/T/BNKT/1990. Direktorat Jendral Bina Marga Direktorat Pembinaan Jalan kota Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta.

Anonim. 1996. Analisis Kebutuhan Air Bersih. Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Cipta Karya. Jakarta.

Anonim. 1997. Drainase Perkotaan. Gunadharma. Jakarta.

Anonim. 2004. Strategi Nasional dan Rencana Aksi Pengelolaan Lahan Basah Indonesia. Kementrian Lingkungan Hidup. Jakarta.

Anonim. 2011. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2011 Tentang Informasi Geospasial. Badan Informasi Geospasial. Jakarta.

Anonim. 2012. Peraturan Menteri Nomor 5 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penanaman Pohon pada Sistem Jaringan Jalan. Pekerjaan Umum Republik Indonesia. Jakarta.

Anonim. 2014. Peraturan Menteri Nomor 12 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan. Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia. Jakarta.

Anonim. 2017. Kecamatan Pontianak Selatan dalam Angka. Badan Pusat Statistik. Pontianak.

Anonim. 2019. Bugenvil. https://id.wikipedia.org/wiki/Bugenvil. Diunduh pada tanggal 21 Agustus 2019.

Anonim. 2019. Puring. https://id.wikipedia.org/wiki/Puring. Diunduh pada tanggal 21 Agustus 2019.

Arsyad S. 1985. Strategi Konversi Tanah. Makalah Proceeding Lokakarya Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Terpadu. Yogyakarta.

Asdak Chay. 1995. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gadjah Mada Universty Press. Yogyakarta.

Chow Ven Te. 1997. Hidrolika Saluran Terbuka. Erlangga. Jakarta.

Harto Sri. 2000. Hidrologi Teori-Masalah-Penyelesaian. Nafiri Offset. Yogyakarta.

Fadil. 2018. “Bantu Atasi Banjir. Peneliti ITB Terus Kembangkan Geopore Jalan Berpori”. https://www.itb.ac.id/news/read/56688/home/bantu-atasi-banjir-peneliti-itb-terus-kembangkan-geopore-jalan-berpori. Diunduh tanggal 22 Agustus 2019.

Irianto Gatot. 2003. Banjir dan Kekeringan. Universal Pustaka Media. Bogor.

Kodoatie. Robert J.. 2003. Manajemen dan Rekayasa Infrastruktur. Pustaka Pelajar. Jogyakarta.

Maryono Agus. 2000. Konsep Ekodrainase Sebagai Pengganti Drainase Konvensional. Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI. Bandung.

Maryono Agus. 2004. Renaturalisai Sungai di Indonesia. Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI. Bandung.

Maulia Iqbal. 2019. Sifat Mekanik Paving Block Komposit Sebagai Lapis Perkerasan Bebas Genangan Air (Permeable Pavement). Universitas Riau. Pekanbaru. Volume 13. pp 9-16.

Meilan. 2015. Pengelolaan Terpadu Daerah Aliran Sungai (DAS). http://mesa26tutor.blogspot.co.id/2015/01/pengelolaan-terpadu-daerah-aliran.html. Diunduh pada tanggal 18 Agustus 2018.

Mulyani Puji. 2017. Sistem Drainase Yang Berwawasan Lingkungan di Kawasan Urban. Universitas Tanjungpura. Pontianak.

Soemarto C.D. 1995. Hidrologi Teknik. Usaha Nasional. Surabaya.

Soewarno. 1995. Hidrologi Aplikasi Metode Statistik Untuk Analisa Data. Nova. Bandung.

Soewandita Hasmana dan Sudiana Nana. 2011. Analisis Potensi dan Karakteristik Gambut Sebagai Bahan Pertimbangan untuk Arahan Perencanaan Pengembangan Kawasan di Kabupaten Siak. Pusat Teknologi Sumberdaya Lahan Wilayah dan Mitigasi Bencana. BPPT. Jakarta.

Subarkah Imam. 1980. Hidrologi untuk Perencanaan Bangunan Air. Idea Dharma. Bandung.

Sukarto. 1999. Drainase Perkotaan. Mediatama Saptakarya. Jakarta.

Surinati Dewi. 2007. Pasang Surut dan Energinya. Oseana. Volume XXXII. Nomor 1. Hal 15 – 22.

Suripin. 2004. Sistem Drainase Perkotaan Yang Berkelanjutan. Andi. Yogyakarta.

Triatmodjo Bambang. 1996. Pelabuhan. Beta Offset. Yogyakarta.

Triatmodjo Bambang. 2008. Hidrologi Terapan. Beta Offset. Yogyakarta.

Wilson. E.M. 1993. Hidrologi Teknik. Bandung. ITB Press.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 doddy cahyadi saputra

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.