Pencegahan Stunting dengan Pelatihan Pengolahan Ikan Lele melalui Fortifikasi Mikronutrien Berbahan Baku Lokal di Desa Ujung Kalak, Aceh Barat

Sri Wahyuni Muhsin, Rinawati Rinawati, Radhi Fadhillah, Wardah Iskandar

Abstract


Berdasarkan data (SSGI), prevalensi balita stunting di Aceh sangat tinggi yaitu sebesar 33.2 persen. Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk mengurangi angka stunting salah satunya yaitu dengan meningkatkan edukasi mengenai kecukupan makanan untuk balita terutama terkait protein hewani. Upaya pencegahannya tidak hanya membutuhkan pemenuhan zat gizi makro saja tetapi juga dari gizi mikro, salah satunya dengan fortifikasi bahan pangan yang bertujuan untuk meningkatkan nilai gizinya dan sebaiknya berbasis bahan pangan lokal. Salah satu jenis bahan pangan lokal yang dapat ditambahkan adalah daun kelor yang mengandung vitamin B6, Vitamin B2, Vitamin C, Vitamin A, Zat Besi (Fe) dan Magnesium. Potensi pembudidayaan ikan lele ini sangat besar sebagai pemberdayaan masyarakat di desa ujung kalak dalam hal keterampilan masyarakat dalam pembudidayaan ikan lele sehingga perlunya keterampilan dalam pengolahan ikan lele dengan fortifikasi mikronutrien berbahan baku lokal yang dapat mendukung dalam penanganan stunting. Kegiatan pengabdian ini dilakukan untuk memberdayakan kelompok mitra di desa Ujung Kalak agar dapat melakukan pengolahan ikan lele dengan ditambahkan bahan baku lokal. Hasil atau luaran yang sudah dicapai dari kegiatan pengabdian ini adalah adanya peningkatan pengetahuan mitra yaitu ibu-ibu PKK terkait stunting dan keterampilan mitra dalam mengolah ikan lele yang ditambahkan daun kelor sehingga menghasilkan produk berupa abon dan nugget.

Full Text:

PDF

References


Aliyadani, Muhsin SW. Pengaruh Pengetahuan dan Sikap Ibu Terhadap Pemberian Makanan Pendamping ASI di Desa Arongan Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya. Jurnal Biology Education. Juni 2022: 10(1) :1-11.

Almatsier,S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. 2003.

Aminah. Kandungan Nutrisi dan Sifat Fungsional Tanaman Kelor (Moringa oleifera). Buletin Pertanian Perkotaan.2015. 5(2) : 35-44.

Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh [Internet]. [dikutip 12 April 2023]. Tersedia pada: https://aceh.bps.go.id/statictable/2020/06/24/334/rata-rata-konsumsi-protein-per-kapita-sehari-gram-menurut-kelompok-makanan-dan-daerah-tempat-tinggal-provinsi-aceh-2018-.html

Dwyer JT, Wiemer KL, Dary O, Keen CL, King JC, Miller KB, dkk. Fortification and Health: Challenges and Opportunities. Adv Nutr. 2015;6(1):124–31.

Endah K. Pemberdayaan Masyarakat : Menggali Potensi Lokal Desa. 2020;6(1):135–43.

Iskandar, W, Muhsin, S. W, Elida, S, Ayunda, H. M. The Relationship between Parenting Patterns and Fish Consumption in Elementary School-Age Children in West Aceh District. JNS: Journal of Nutrition Science. Mei 2021 : 2(1) : 31-33

Menteri Kesehatan RI. Buku saku hasil studi status gizi indonesia (SSGI) tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota tahun 2021. 2021.

Muhsin, S. W., Fadhilah, R., Rinawati, R., Burhanis, B., & Zulfadhli, Z. (2021). Edukasi Gemari (Gemar Makan Ikan) Melalui Metode Role Play Serta Pengolahan Ikan Sebagai Upaya Peningkatan Gizi Pada Siswa Pesantren Modern Yayasan Babul Fikri Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat. Marine Kreatif, 5(2).

Olson, R., Gavin-Smith, B., Ferraboschi, C., & Kraemer, K. (2021). Food fortification: The advantages, disadvantages and lessons from sight and life programs. Nutrients, 13(4), 1118.




DOI: https://doi.org/10.35308/mk.v8i1.10312

DOI (PDF): https://doi.org/10.35308/mk.v8i1.10312.g4895

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Marine Kreatif (P-ISSN:2581-2238; E-ISSN: 2745-6900)
Published by Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar
web: http://jurnal.utu.ac.id/mkreatif ; email: marinekreatif@utu.ac.id
 
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.