KOMPOSISI JENIS JUVENIL IKAN DI PERAIRAN EKOSISTEM MANGROVE PULAU PARANG KEPULAUAN KARIMUNJAWA KABUPATEN JEPARA

Maharani Maharani, Mujiyanto Mujiyanto, Riska Riska, La Ode Abdul Fajar Hasidu

Abstract


Ekosistem mangrove merupakan sumberdaya alam hayati yang memiliki manfaat aspek ekologi yaitu sebagai tempat hidup beragam jenis biota perairan. Salah satu jenis biota ekonomis penting yang hidup di daerah mangrove yaitu komunitas ikan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2012 (musim barat). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji komposisi jenis juvenil ikan di perairan ekosistem mangrove Pulau Parang Kepulauan Karimunjawa. Juvenil ikan dikoleksi dengan jaring angkat (lift net), jaring lempar ukuran mata jaring 2 inchi, alat pancing serta serok (seser) ikan. Komposisi jenis juvenil ikan di perairan ekosistem mangrove Pulau Parang yang dikoleksi pada musim barat yaitu berjumlah 10 jenis dari 9 genus dan 9 famili. Lutjanidae merupakan famili ikan yang memiliki nilai ekonomis penting. Nilai keanekaragaman jenis pada ketiga lokasi menunjukkan sebaran yang relatif merata, dimana penyebaran individu tiap jenis relatif seragam dan tidak ada spesies yang mendominasi. Indeks keanekaragaman (H) jenis juvenil ikan berkisar antara 1,252 – 1,328; indeks keseragaman (E) berkisar antara 0,668 – 0,825dan indeks dominansi (C)
berkisar antara 0,292 – 0,355.


Full Text:

PDF

References


Adrim M, M. Djamali & A.V. Toro. 1984. Komunitas ikan di daerah Mangrove Gugus Pulau Pari. Prosiding Seminar II Ekosistem Mangrove. Baturaden 3–5 Agustus 1982.p 183-197.

Adrim, 2008. Bioecological aspects of Parrotfishes (Famili Scaridae). Journal. Vol. XXXIII. Nomor 1 :41-50. Oseana.Pusat Penelitian Oseanografi-LIPI.

BTN Karimunjawa.2010. Statistik Balai Taman nasional Karimunjawa. BTNKJ. Semarang.

Chong V.C., A. Sesakumar, A. Leh & R.D. Cruz. 1990. The Fish and prawn communities of a malaysian Coastal Mangrove system, with comparisons to adjacent Mud Flats and Inshore Waters. Estuarine, Coastal and Shelf Science 31: 703-722.

Djamali, A. 1995. Komunitas ikan di perairan sekitar Mangrove (Studi kasus di: Muara Sungai Berau, Kalimantan Timur; Cilacap, Jawa Tengah dan Teluk Bintuni, Irian Jaya). Prossiding Seminar V Ekosistem Mangrove, Jember 3-6 Agustus 1994: 160-167.

Fischer, W. 1974.FAO Species Identification Sheets for Fishery Purposes.Volume I, II, III, IV. Italy: Fishery Resources Survey and Evaluation Service, Fishery Resources and Environment Division, FAO.

Genisa, A.S. 2006.Keanekaragaman fauna ikan di perairan mangrove Sungai Mahakam. Jurnal Oseanologi dan Limnologi di Indonesia 41: 39- 53.

Gunarto. 2004. Konservasi mangrove sebagai pendukung sumber daya hayati perikanan pantai. Jurnal Litbang Pertanian 23: 15-21.

Kementerian Lingkungan Hidup. 2004. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: 51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut. Jakarta.

Kementerian Lingkungan Hidup. 2004. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: 201 Tahun 2004 tentang Kriteria Baku dan Pedoman Penentuan Kerusakan Mangrove. Jakarta.

Kuiter, R, H., Takamasa, T. 2001. Pictorial Guide to : Indonesian Reef Fishes Part 2. Zoonetics. Australia.

Leiss and C. Ewart. 2000. Guide to identification to Order and Famili and Main characters of larvae of commercially important fish in the South East Asia region. The larvae of Indo-Pacific coastal fishes: an identification guide to marine fish larvae. Samut Prakan, Thailand: The Regional Training Workshop on Larval Fish Identification and Fish Early Life History Science Seaf. Seafdec/Td.

Matsuura KS, Sumandhiharga OK, Katsumi T. 2000. Field Guide To Lombok Island (Identification Guide to Marine Organisms in Seagrass Beds of Lombok Island, Indonesia). Tokyo: Ocean Research Intitute, University of Tokyo.

McManus, J.W., R.I. Miclot & V.T. Salagano. 1981. Coral and fish community stracture of Somrero Island, Batanganos, Philippines. Proc. Fourth int. Coral Reef Symp: 271-280.

Nurgayah. 2011. Komposisi dan struktur komunitas iktiofauna di Perairan Ekosistem Mangrove Pulau Lentera Kecamatan Kaledupa Selatan Kabupaten Wakatobi Sulawesi Tenggara. Jurnal Aqua Hayati, 7(3):197-206.

Pramudji. 2008. Mangrove di Indonesia dan upaya pengelolaannya. Ortasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Ekologi Laut. P2O-LIPI 31 hal.

Pribadi, dkk. 2013. Kajian komunitas ikan di perairan Kawasan Pulau Parang, Kepulauan Karimunjawa, Jepara. Jurnal Ilmu Kelautan. 18(1):43-52.

Rohmimohtarto, K. dan Juwana, S. 2001. Biota Laut: Ilmu Pengetahuan Tentang Biota Laut. Penerbit.Djambatan. Jakarta. 540 hlm.

SEAFDEC. 2007. Larval Fish : Identification Guide for the South China Sea and Gulf of Thailand. Seafdec.

Wahyudewantoro, G. 2009. Komposisi Jenis Ikan di Perairan Mangrove pada Beberapa Muara Sungai di Taman Nasional Ujung Kulon Pandeglang Banten.Jurnal Zoo Indonesia. 18(2): 89-98.

Wildlife Conservation Society (WCS). 2009. Laporan Teknis Monitoring Ekologi Taman Nasional Karimunjawa 2009.Laporan Monitoring fase 4. WCS Indonesia. Jakarta (tidak dipublikasikan)




DOI: https://doi.org/10.35308/jlaot.v2i2.3068

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Maharani Maharani, Mujiyanto Mujiyanto, Riska Riska, La Ode Abdul Fajar Hasidu

                                 Jurnal Laot Ilmu Kelautan 
                    e-ISSN: 2684-7051  I  DOI: 10.35308
Jl. Alue Peunyareng, Ujong Tanoh Darat, Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, Aceh 23681, Indonesia
(0655) 7110535 l +6285361163215 l +6282268863033
License Creative Commons is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License