Analisis Risiko Produksi Nilam di Kabupaten Aceh Jaya

Irfan Zikri, Agussabti Agussabti, Wahyuni Sitorus

Abstract

Abstrak

Aceh Jaya merupakan wilayah Kabupaten di provinsi Aceh yang memiliki potensi pengembangan industri komoditas nilam. Namun sampai saat ini produktivitas minyak nilam disana masih rendah yaitu 290Kg/ha dan masih bisa ditingkatkan sampai 320 kg/ha. Masalah utama yang dihadapi adalah tidak stabilnya produksi maupun kualitas, hal ini disebabkan oleh sebagian besar usaha produksi dilakukan secara sangat sederhana baik dalam hal pemilihan lokasi tanam, budidaya, varites yang ada, maupun pengelolahan hasilnya. Analisis risiko merupakan suatu kegiatan untuk memahami komoditi permasalahan yang dihadapi petani pada saat proses produksi. Penelitian ini bertujuan untuk memahami kondisi struktual dan kultural masyarakat yang selanjutnya akan mengidentifikasi tingkat risiko produksi nilam di Kabupaten Aceh Jaya dan bagaimanastrategi pengendaliannya. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa tingkat risiko produksi nilam di KabupatenAceh Jaya tergolong tinggi, untuk risiko pada tahapan input tertinggi yaitu pengetahuan petani terhadap GAP, tahap proses perawatan tidak rutin, dan untuk output yaitu gagal panen.

 

Abstrak

Aceh Jaya is a district in the province of Aceh that has the potential to develop the patchouli commodity industry. However, until now the productivity of patchouli oil there is still low at 290 kg/ha and can still be increased to 320 kg/ha. The main problem faced is the instability of production and quality, this is due to the fact that most production efforts are carried out in a very simple manner both in terms of selecting planting sites, cultivating existing varieties, and managing the results. Risk analysis is an activity to understand commodity problems faced by farmers during the production process. This study aims to understand the structural and cultural conditions of the community which will then identify the level of risk of patchouli production in Aceh Jaya District and how to control it. From the research results, it is known that the level of risk of patchouli production in Aceh Jaya Regency is relatively high, for the risk at the highest input stage, namely farmer knowledge of GAP, non-routine maintenance process stage, and for output, namely crop failure.

Keywords

Nilam, Risiko, Produksi, Aceh Jaya

References

Cristiany, J., 2020. Dampak Penggunaan Teknologi Informasi Komunikasi Terhadap Pola Komunikasi Masyarakat Desa. Jurnal Penelitian Komunikasi dan Pembangunan. 21(2): 131.

Darmawi, H. (2000). Manajemen Risiko. Jakarta: Bumi Aksara.

Krismawati. 2005. “Nilam dan Potensi Pengembangannya”. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian.

Krismawati, Amik dan Bhermana, Andi. (2006). Kajian Penerapan Teknologi Usaha Tani. (Pogostemon cablin BENTH) di Lahan Kering Kalimantan Tengah. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Tengah. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol.9, No.2.

Kusmayadi. (2004). Statistika Pariwisata Deskriptif. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Laporan Penyusunan SIKIM NILAM. 2018 Kabupaten Aceh Jaya. Aceh Jaya.

Mangun, H.M.S. 2008. Nilam. Penebar Swadaya. Jakarta.

Nuryani, et al. 2005. Budidaya Nilam. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Balai Tanaman Obat dan Aromatika (12) : 17-19.

Harunsyah. 2011. Peningkatan Mutu Minyak Nilam Rakyat Melalui Proses Pemurnian. Jurnal Teknologi. 11 (1):1-7.

Saragih, B. 1998. ‘Agribisnis, Pardigma Baru Pembangunan EKonomi Berbasis Pertanian’. Penerbit Yayasan Mulia Persada Indonesia dan PT. Surveyor Indonesia bekerjasama dengan Pusat Studi Pembangunan, Lembaga Penelitian Institut Pertanian Bogor.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.