KARAKTERISTIK EDIBLE FILM DARI RUMPUT LAUT (Eucheuma cottonii) DENGAN VARIASI KONSENTRASI
Abstract
Rumput laut memiliki senyawa hidrokoloid seperti karagenan, agar, dan alginat yang dapat dimanfaatkan sebagai senyawa pengemulsi dan pengental dalam industri makanan, jelly, ice cream, roti (bakery), kosmetik, obat-obatan, selai, dan tekstil. Karagenan yang bersifat hidrokoloid menjadikannya berpotensi dikembangkan sebagai bahan dasar pembuatan edible film. Edible film merupakan kemasan primer yang berupa lapisan tipis yang berfungsi sebagai pelapis bahan pangan. Penggunaan edible film ini juga dapat mengurangi penggunaan plastik kemasan pembungkus pada bahan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komposisi terbaik dalam proses pembuatan edible film dari rumput laut dengan penambahan dengan konsentrasi ekstrak karagenan yang berbeda-beda dan mempelajari karakteristik edible film yang dihasilkan. Rumput laut yang digunakan berbentuk semi basah dengan konsentrasi 20% (K1) dan 30% (K2). Ketebalan edible film rumput laut E. cottonii menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi rumput laut yang ditambahkan maka ketebalan film yang dihasilkan akan semakin tinggi (K2). Pengujian transparansi menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi rumput laut yang ditambahkan (K2) maka nilai transmitan film semakin rendah (1,16% pada panjang gelombang 700 nm) dan mengindikasikan bahwa tingkat transparansi semakin tinggi. Hasil kadar air edible fil yang terbaik adalah 21,16%, nilai kuat tarik sebesar 0,74 MPa dan young modulus sebesar 0,013 kg/mm2.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Albertos, I. Martin-Diana, A., Burón, M. and Rico D. (2019). Development of functional bio-based seaweed (Himanthalia elongata and Palmaria palmata) edible films for extending the shelflife of fresh fish burgers. J Food Pack and Shelf Life. 22: 100382.
Anandito, R.B.K. dan Bukhori, A. (2012). Pengaruh Gliserol Terhadap Karakteristik Edible Film Berbahan Dasar Tepung Jali (Coix Lacryma-Jobi L.). Jurnal Teknologi Hasil Pertanian. 5(1):17-23
Bourtoom, T. (2007). Effect of Some Process Parameters on The Properties of Edible Film Prepared from Starch. Department of Material Product Technology, Songkhla.
Dhall, R. K. (2017). Application of Edible Films and Coatings on Fruits and Vegetables, di dalam Garcia, M. P. M., M. C. Gomez-Guillen, M. E. Lopez-Caballero and G. V. Barbosa-Canovas. Edible Films and Coatings: Fundamentals and Applications. CRS Press, New York.
Doh, H., Dunno, K. D. and Whiteside W. S. (2020). Preparation of novel seaweed nanocomposite film from brown seaweeds Laminaria japonica and Sargassum natans. Food hydrocollo. 105: 105744.
Fardhyanti, D. S. dan S. S. Julianur. (2015). Karakterisasi Edible Film Berbahan Dasar Ekstrak Karagenan Dari Rumput Laut (Eucheuma Cottonii). Jurnal Bahan Alam Terbarukan. 4: 68-73.
Handito, D. (2011). Pengaruh Konsentrasi Karagenan Terhadap Sifat Fisik Dan Mekanik Edible Film. Agroteksos; 21(3) : 151-157
Hertini, R dan Nurbani, K. (2016). Kajian Proses Pembuatan Edible Film dari Rumput Laut Gracillaria sp. dengan Penambahan Gliserol. Prosiding Seminar Nasional: Pengembangan Teknologi Pertanian Politeknik Negeri Lampung. 08 September 2016
Indarti, E. Marlita, A.S dan Zaidiyah. (2020). Sifat Transparansi Dan Permeabilitas Film Bionanokomposit Polylactic Acid Dan Polycaprolactone Dengan Penambahan Nanocrystalline Cellulose Sebagai Pengisi. Jurnal Teknologi dan Industri Hasil Pertanian; 25(2) : 81-89
Setyaningrum, A. Sumarni, N.K dan Hardi, J. (2017). Sifat Fisiko-Kimia Edible Film Agar–Agar Rumput Laut (Gracilaria Sp.) Tersubtitusi Glyserol. Natural Science: Journal of Science and Technology. 6(2) :136-143
Taufik, M. dan Fatma. (2011). Karakteristik Edible Film Berbahan Dasar Gelatin Kulit Kaki Broiler. Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, Makassar.
Tang, C. and H. Liu. (2008). Cellulose Nanofiber Reinforced Polyvinyl Alcohol Composite Film with High Visible Light Transmittance. Compos. Part A-Appl. Sc. 39(10):1638-1643.
Tran, T. T., Roach, P., Nguyen, M. H., Pristijono, P. and Vuong. Q. V. (2020). Development of biodegradable films based on seaweed polysaccharides and Gac pulp (Momordica cochinchinensis), the waste generated from Gac oil production. Food hydrocoll. 99: 105322.
Turhan, K. N. and F. Şahbaz. (2001). A simple method for determining light transmittance of polymer films used for packaging foods. Polym. Int. 50(10):1138-1142.
Wirjosentono, B, 2005, Analisis dan Karakterisasi Polimer, USU-Press, Medan
I. Albertos, A. Martin-Diana, M. Burón, and D. Rico. 2019. Development of functional bio-based seaweed (Himanthalia elongata and Palmaria palmata) edible films for extending the shelflife of fresh fish burgers. Food Packaging and Shelf Life. 22: 100382.
H. Doh, K. D. Dunno, and W. S. Whiteside. 2020. Preparation of novel seaweed nanocomposite film from brown seaweeds Laminaria japonica and Sargassum natans. Food hydrocolloids. 105: 105744.
T. T. Tran, P. Roach, M. H. Nguyen, P. Pristijono, and Q. V. Vuong. 2020. Development of biodegradable films based on seaweed polysaccharides and Gac pulp (Momordica cochinchinensis), the waste generated from Gac oil production. Food hydrocolloids. 99: 105322.
UNE-53097. (2002). Sheet materials-Determination of water vapor transmission rate – Gavimetric (dish) method.
DOI: https://doi.org/10.35308/jtpp.v4i1.5295
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
JURNAL TEKNOLOGI PENGOLAHAN PERTANIAN
e-ISSN: 2723-5157 --- DOI: 10.35308
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
Jl. Alue Peunyareng, Ujong Tanoh Darat, Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, Aceh 23681, Indonesia.
+62 655-7110535 ; +6285260005998
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------