Factors Related to Environmental Sanitation in Peunaga Baro Preparation Village, Meureubo, District of West Aceh

Zakiyuddin Zakiyuddin, Fitriani Fitriani, Yarmaliza Yarmaliza, Teungku Nih Farisni, Fitrah Reynaldi, Ihsan Murdani

Abstract


Environmental sanitation prioritizes prevention of environmental factors in such a way that disease emerges can be avoided. The sanitation business can also mean an effort to reduce the number of germs found in the environment so that the health status of humans is maintained perfectly. The impact of poor environmental sanitation is that it can cause the transmission of several infectious diseases, namely diarrhea, cholera, typhoid fever, and paratyphoid fever, dysentery, hookworm disease, ascariasis, hepatitis A and E, skin diseases, trachoma, schistosomiasis, cryptosporidiosis, malnutrition, and diseases associated with malnutrition. The number of people in Peunaga Baro Village in 2018 was 3,799 people, the male population was 1,984 and the female population was 1,815 with 1,102 families. The number of houses is 960 houses where the houses that meet the health requirements are 76 houses and the remaining 884 houses do not meet the health requirements. The cleanliness facilities in this village are public toilets, 3 units of drilling wells, and 4 units of landfills. Objective: to determine the factors related to environmental sanitation in the Peunaga Baro preparation village (Tzuchi Budha housing complex), Meureubo district, West Aceh district. The research method is an analytical survey with a cross sectional approach. The study was conducted from 27 November to 13 December 2019, with a population of 1,102 households and a sample of 92 households. Result: there is an action relationship P value = 0.000 and PR = 2.870, there is no relationship between income P value = 0.131 and PR = 1.838, there is a relationship between the availability of facilities P value = 0.001 and PR = 1.943 and the environment P value = 0.000 and PR = 4.139 environment sanitation. Conclusion: there is an action relationship, there is no income relationship, there is a relationship between availability and the environment with environmental sanitation. Suggestion: to the West Aceh Sanitation Office to provide a garbage dump in the Peunaga Baro Preparation Village, Meureubo District, West Aceh Regency so that and carry out regular waste transportation so that people do not litter.


Keywords


Income; Environmental; Facilities; Sanitation

Full Text:

PDF

References


Alifia Nugrahani Sidhi, Mursid Raharjo, N. A. Y. D. (2016). Hubungan Kualitas Sanitasi Lingkungan Dan Bakteriologis Air Bersih Terhadap Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Adiwerna Kabupaten Tegal. JKM Jurnal Kesehatan Masyarakat (E-Journal). 4(3): 665-676.

Andi Setiawan. (2013). Evaluasi Manfaat Program Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (Slbm) Di Kabupaten Bangkalan. EXTRAPOLASI Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya., 7(2): 219-228.

Andriani, D., Slamet, R., & Sari, T., A. (2013). Studi tentang Sanitasi Lingkungan SD Negeri di Kecamatan Sungai Beremas Kabupaten Pasaman Barat. Jurnal Mahasiswa Prodi Pendidikan Geografi, 2(1).

Apik Mila Sari, Septa Indra Puspikawati, Khofifatul Islamiyah, Risky Bagas Ardiasnyas, F. A. P. (2018). Gambaran Sanitasi Stasiun Karang Asem Di Banuwangi Tahun 2017. PREVENTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat., 9(2): 67-73.

Fitriana, dkk. (2013). Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Bluru Kidul Rw 11 Kecamatan Sidoarjo. Jurnal Promkes., 1(2): 132-137.

Gampong Persiapan Peunaga Baro. (2018). Data Sanitasi Lingkungan di Gampong Persiapan Peunaga Baro.

Hermawan. (2013). Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Salemba Medika.

Hiasinta A. Purnawijayanti. (2011). Sanitasi Higiene dan Keselamatan Kerja dalam Pengolahan Makanan. Kanisius.

Johanto. (2010). Pengaruh Kondisi Sosial dan Pengetahuan Lingkungan Ibu-ibu Rumah Tangga terhadap Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Kecamatan Nganjuk, Kabupaten Nganjuk. Skripsi. Universitas Negeri Malang.

Junias, M. (2008). Hubungan Antara Pembuangan Sampah dengan Kejadian Diare pada Penduduk di Kelurahan Oesapa Kec. Kelapa Lima Kota Kupang. Jurnal MKMI, 3(2): 92–104.

Kamilia, L. (2012). Hubungan Praktik Personal Hygiene Ibu dan Kondisi Sanitasi Lingkungan Rumah dengan Kejadian Diare pada Balita di Puskesmas Kampung Dalam Kecamatan Pontianak Timur. Jurnal Kesehatan Indonesia., 11(2): 138-143.

Kasnodihardjo & Elsi. (2013). Deskripsi Sanitasi Lingkungan, Perilaku Ibu, dan Kesehatan Anak. Kesmas, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional., 7(9): 415-420

Kemenkes RI. (2017). Data Tempat Umum Memenuhi Syarat di Indonesia Tahun 2017. Balitbang Kemenkes RI.

Kemenkes RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Balitbang Kemenkes RI.

Kurnia Nurcahya, Anita D. Moelyaningrum, P. T. N. (2014). Identifikasi Sanitasi Pasar di Kabupaten Jember (Studi di Pasar Tanjung Jember). E-Jurnal Pustaka Kesehatan., 2(2): 285-292.

Lindayani dan Azizah. (2013). Hubungan Sarana Sanitasi Dasar Rumah Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Ngunut Kabupaten Tulungagung. Jurnal Kesehatan Lingkungan Universitas Airlangga, Surabaya., 7(1): 32-37.

Makmur Selomo, Agus Bintara Birawida, Zaenab, M. F. N. (2018). Potensi Risiko Kejadian Diare Akibat Kondisi Sanitasi Di Pulau Kecil Kota Makassar. Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan (JNIK),. 1: 1-10

Martunis. (2014). Pengaruh Faktor-Faktor Sosial- Ekonomi Terhadap Perilaku Pengelolaan Sampah Domestik Di Nusa Tenggara Timur. Jurnal Ilmu Lingkungan, 12(2): 105-117

Naris Dyah Prasetyawati, Evi Gravitiani, Sunarto, S. S. (2015). Analisis Kondisi Sanitasi Permukiman di Kota Yogyakarta Tahun 2015. Jurnal EKOSAINS, 10(3): 29-36

Notoatmodjo S. (2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. PT Rineka Cipta.

Notoatmodjo S. (2013). Metodologi penelitian kesehatan. PT Rineka Cipta.

Pagar. (2018). Sanitasi dan Kebersihan di Kampus UIN Sumatera Utara Medan. Jurnal: Penelitian Medan Agama, 9(2): 373-406

Rachim, Hijriani Lia, M. S. (2014). Hubungan Kondisi Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Baranti Kabupaten Sidrap. Jurnal Kesehatan, VII (1): 221-233.

Resty Aprilia Utami, M. Thoha B. Sampurna Jaya, I. L. N. (2017). Dampak Sanitasi Lingkungan Terhadap Kesehatan Masyarakat di Wilayah Pesisir Kecamatan Kota Agung. Jurnal Penelitian Geografi. 6(7) : 1-13

Saleh, M. (2014). Hubungan Kondisi Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Diare pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Baranti Kabupaten Sidrap Tahun 2013. Jurnal Kesehatan, VII (1): 221-233.

Slamet. (2012). Kesehatan Lingkungan. Gajah Mada University Press.

Syamsu Rijal, H. N. (2019). Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Pasca Gempa Bumi Di Wilayah Kerja Upt Blud Puskesmas Tanjung Kabupaten Lombok Utara. Jurnal Sanitasi Dan Lingkungan, 1(1) : 37-46

Uud Wahyudin & Hadi Suprapto Arifin. (2014). Sosialisasi Sanitasi Diri Dan Lingkungan Di Pesantren Salafi Melalui Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) Dalam Membentuk Sikap Santri Terhadap Sanitasi. Jurnal Kajian Komunikasi, 3(2): 148-153.

Zaenal Ali Abidin. (2015). Pentingnya Pembangunan Sistem Sanitasi Berbasis Lingkungan yang Mendukung Pelayanan Prima dalam Proses Pembelajaran di Badan Diklat Provinsi Banten. Jurnal Lingkar Widyaiswara, 3(2): 14-21.

Zairinayati, R. P. (2017). Hubungan Hygiene Dan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita. Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan, 10(1): 78-91




DOI: https://doi.org/10.35308/j-kesmas.v7i2.2718

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Managed by Fakultas Kesehatan Masyarakat

Published by Universitas Teuku Umar
Website: http://jurnal.utu.ac.id/jkesmas
Email: jkemas@utu.ac.id

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.